Ruangan bersekat itu terlihat sangat gelap, semilir angin dari luar jendela berhembus cukup kencang, rintik hujan sudah mulai turun perlahan membasahi bumi, terdengar suara isak tangis memilukan, tepat pada pukul sembilan malam
Jangan-jangan ini... KUNTILANAK!!
Bukan, itu adalah Xuan. Wanita itu sedang duduk meringkuk memeluk lututnya sambil menangis menatap keluar jendela
"Salah gue apa? Kenapa dia harus marah banget?" Gumamnya sambil mengacak-acak rambutnya frustasi
Wanita itu terus saja menangis, saat melihat ada kilatan petir, wanita semakin memeluk lututnya dan bersembunyi di balik gorden
"Yangyang, gue takut" Gumamnya lagi, masih dengan isakan
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, ada sesosok orang tengah berdiri di tengah pintu, membuat wanita itu semakin takut
Wanita itu menundukkan kepalanya, memejamkan matanya serapat mungkin, ia berdoa di dalam hati supaya di lindungi dari makhluk yang jahat
Lampu tiba-tiba menyala, suara derap kaki mulai mendekat ke arah wanita itu, jantung wanita itu berdegub kencang
"Xuan, lo kenapa?"
Nafas lega keluar begitu saja, wanita itu langsung mengangkat kepalanya dan menatap lelaki itu. Dengan cepat, ia menghambur memeluk tubuh lelaki itu dengan sangat erat
"Yangyang!! Yangyang gue takut. Jangan pergi" Ucap wanita itu dengan nada mengkhawatirkan
Lelaki itu mengusap lembut punggung wanita itu. "Gue disini, gue gak akan pergi tenang aja"
Tangisan wanita itu semakin keras, membuat Yangyang semakin khawatir. "Xuan, udah jangan nangis. Gue udah disini, gue bakal jagain lo, gak usah takut"
Wanita itu melepaskan pelukannya. "Kenapa? Kenapa lo ninggalin gue tadi? Gue salah apa? Lo marah sama gue? Kasih tau apa kesalahan gue?" Tanya wanita itu, air matanya mengalir begitu deras, membuat Yangyang merasa bersalah
"Gue gak marah, gue cuma kesel sama hasil perjuangan gue yang gak membuahkan hasil" Jawab lelaki itu sambil mengusap air mata wanita itu yang terus saja mengalir
Wanita itu menatap mata Yangyang secara bergantian. "Apa karena gue gak bisa hamil? Lo jadi marah kayak gini? Gu-gue bener-bener minta maaf kalo ini bikin lo mar-"
Ucapan wanita itu terputus, karena Yangyang dengan cepat mencium bibir wanita itu. Lelaki itu melumat bibir wanita itu dengan lembut, Xuan pun membalasnya, namun dengan perasaan bersalah
"Gak usah minta maaf, bukan lo yang gak bisa hamil, tapi emang kita belum di percaya sama Tuhan buat punya anak. Kita seharusnya lebih berusaha lagi, bukan malah menyalahkan diri sendiri" Jelas lelaki itu
"Ta-tapi"
"Ssshh!! Kita cuma harus berusaha, gak boleh nyerah. Semuanya butuh proses kan? Gak asal instan aja, jadi jangan nyalahin diri sendiri. Maaf juga udah bikin lo salah paham, gue gak marah sama sekali kok"
"Tapi gue udah ngecewain mama sama papa, mereka pengen banget gendong cucu tap-tapi gue gak bisa kasih cucu buat mereka" Wanita itu kembali menangis
Yangyang menuntun wanita itu agar duduk di ranjang. "Sayang, udah dong nangisnya. Kita pasti bisa kasih mereka cucu, kamu juga harus berusaha"
"Sampai kapan?"
"Ya-ya kita harus terus berdo'a dong, berusaha juga. Tuhan pasti mengabulkan, percaya sama gue"
Wanita itu mengusap air matanya dengan kasar, lalu memeluk tubuh lelaki itu dengan erat. Yangyang membalasnya dengan erat juga, sesekali mengusap punggung wanita itu agar merasa lebih tenang
![](https://img.wattpad.com/cover/236703510-288-k679699.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan • Liu Yangyang✔
FanfictionQiXuan Li, gadis cantik asal Taiwan. Yang di paksa oleh orang tuanya untuk segera mencari pasangan, dan menikah. *** Masa-masa muda yang ingin ia nikmati bersama teman-teman, pupus begitu saja. Ketika sebuah paksaan yang terlontar dari kedua orang t...