Sudah lima kali, wanita itu keluar masuk ke dalam kamar mandi. Tubuhnya terasa sangat lemas, kepalanya pusing lagi seperti kemarin
Kemudian, ia duduk di kursi yang di sediakan di samping ranjang pasien. Wanita itu menatap Yangyang, lelaki itu masih belum bangun dari kemarin
Tiba-tiba, air matanya menetes. Kedua tangannya bergetar hebat, mungkin wanita itu belum makan nasi padang
"Kapan kamu sadar? Kapan kita pulang ke apartemen? Katanya kangen sama aku, tapi kenapa kamu malah betah tidur dari kemarin?"
Wanita itu menghapus kasar air matanya, ia menggenggam erat tangan lelaki itu. Dingin, itu lah yang ia rasakan saat ini
"Aku benar-benar gak nyangka bakal kayak gini, kalo aku tau kamu bakalan kecelakaan, aku udah cegah kamu buat masuk kerja. Yangyang, aku mohon bangun"
Wanita itu semakin menggenggam tangan Yangyang dengan erat, ia tak berhenti menangis saat itu. Hari yang seharusnya menjadi hari yang akan ia nanti-nantikan bersama lelaki itu, malah menyisakan kejadian buruk
"Ayo bangun, aku punya kabar baik buat kamu. Aku hamil, Yangyang, aku akan jadi seorang ibu, dan kamu... Kamu akan jadi seorang ayah" Ucap wanita itu meyakinkan lelaki itu agar membuka matanya
Tak kunjung bangun, air mata wanita itu kembali menetes. "Kenapa kamu gak mau dengerin perkataan aku, Yangyang? Aku benar-benar serius sekarang, aku kesepian disini"
Wanita itu sudah tidak bisa menahan air matanya lebih lama lagi, ia menangis tersedu-sedu
Tiba-tiba, wanita itu menatap Yangyang. Ia merasa ada pergerakan di tangan lelaki itu, kemudian ia berdiri dan mengecek keadaan lelaki itu apakah akan membuka matanya
Perlahan, tangan lelaki itu membalas genggaman tangan Xuan. Wanita itu tak berhenti untuk tersenyum, dan berdoa agar lelaki itu membuka matanya
"Yangyang?" Panggilnya, lelaki itu membuka matanya dan menatap ke arah wanita itu
Dengan gerakan tiba-tiba, wanita itu langsung memeluk Yangyang. Benar-benar sudah terbayarkan usahanya, hatinya sangat bahagia sekarang
"Puji Tuhan, akhirnya kamu sadar juga. Aku kangen sama kamu" Ucap wanita itu, lalu mengecup bibir Yangyang
Lelaki itu mengerutkan keningnya bingung. "Ka-kamu siapa?"
Bagaikan mendengar suara petir di siang bolong, senyuman di bibir wanita itu meluntur hanya karena ucapan lelaki itu
"Aku istri kamu, Xuan. Hahaha masa kamu gak inget sih? Jangan bercanda deh"
Yangyang melepas genggaman tangan wanita itu. "Maaf, tapi aku benar-benar tidak tau kamu siapa"
Wanita itu menatap Yangyang lagi, lalu tersenyum kecil. "Gak usah bikin prank ya, aku gak suka. Kamu tau kan kalo aku gak suka di bohongi?"
Yangyang tersenyum. "Yaaahh, gagal deh" Gumamnya
Xuan tersenyum bangga, ia tidak bisa di bohongi oleh lelaki itu. Xuan memang sudah hafal dengan gelagat lelaki itu dari awal
"Makasih udah mau bangun, aku bener-bener bingung banget kalo kamu kayak gini"
Yangyang tersenyum, lalu mengusap surai coklat wanita itu. "Aku gak apa-apa, gak usah khawatir gitu. Aku cuma tidur doang, itu pun karena capek"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan • Liu Yangyang✔
Fiksi PenggemarQiXuan Li, gadis cantik asal Taiwan. Yang di paksa oleh orang tuanya untuk segera mencari pasangan, dan menikah. *** Masa-masa muda yang ingin ia nikmati bersama teman-teman, pupus begitu saja. Ketika sebuah paksaan yang terlontar dari kedua orang t...