29. Tamu

1.9K 301 33
                                    

Suara ketukan pintu, menginterupsi pembicaraan Yangyang dan Xuan di ruang tamu. Yangyang segera beranjak, dan membukakan pintu.

Cklek!!

"Cheng? Ah, silahkan masuk" Yangyang menuntun wanita itu, agar masuk ke dalam apartemen nya.

Xuan yang baru sadar dengan kehadiran wanita itu, langsung berdiri dan menatap wanita itu dengan tidak suka.

Xuan hampir saja ingin melangkahkan kakinya menuju dapur, berniat untuk membuatkan wanita itu minuman. Namun, Yangyang menahannya.

"Biar aku aja, kamu temenin dia ngobrol" ujar Yangyang, lelaki itu melangkahkan kakinya menuju dapur.

Xuan menurut, ia duduk di sofa sambil tersenyum ke arah wanita itu.

"Maaf ya, mengganggu Me Time kalian" ucapnya, senyumnya terlihat tulus. Namun, Xuan melihat ada gelagat yang tidak baik pada wanita itu.

"Kamu temennya Yangyang?"

Wanita itu mengangguk. "Iya, aku temennya Yangyang. Tapi, lebih tepatnya mantan" jawabnya dengan anggun, membuat hati Xuan meledak-ledak ingin emosi.

"Oohh, aku pernah dengar, kalo Yangyang mantan trainer di korea ya? Udah berapa lama tuh?"

Wanita itu tampak berpikir. "Kalo Yangyang kayaknya sekitar dua tahunan, gak tau sih. Soalnya kita beda agensi."

"Jadi, kamu kembali ke china karena apa? Ada sesuatu yang lebih penting?"

Wanita itu mengangguk. "Iya, ada hal yang lebih penting disini, menyangkut hubungan sih. Tapi aku gak bisa kasih tau kamu, ini rahasia besar keluarga aku."

Xuan mencoba tersenyum, meskipun itu senyuman palsu. "Ah gak apa-apa, aku juga gak perlu tau lah masalah orang lain. Kan itu privasi."

Wanita itu terkekeh kecil. "Eh, btw. Kamu lagi hamil ya? Perutnya udah sedikit besar itu" tanyanya, pandangannya tertuju pada perut Xuan yang sudah mulai membesar.

"Ah, iya. Aku lagi hamil" jawab Xuan.

"Berapa bulan kalo boleh tau?" Tanyanya lagi.

"Tanggal 12 besok menginjak 5 bulan."

Yangyang kembali, dengan membawa beberapa minuman di atas nampan yang ia bawa. "Lagi ngobrolin apa ini? Kayaknya seru, boleh gabung gak?"

"Gak boleh, ini membahas masalah perempuan, laki-laki gak boleh ikut" sahut wanita itu.

Xuan hanya meringis ke arah Yangyang, ingin rasanya ia pergi dari sana. Mendengar ucapan palsu dari wanita itu, telinga Xuan mendadak panas.

"Oh iya, ada perlu apa lo kesini?" Tanya Yangyang, lelaki itu menyodorkan cangkir berisi teh kepada wanita itu.

"Makasih, gue kesini karena ada sesuatu yang penting. Ini perihal masa lalu, dan gue butuh kita bicara empat mata" ucap wanita itu, mata tajamnya melirik sekilas ke arah Xuan, seperti memberi tanda mengusir kehadiran Xuan dari sana.

Xuan gelagapan. "Ah, ini privasi ya? Aku ke kamar aja kalo gitu, silahkan kalian omongin" ucapnya, lalu perlahan pergi dari sana.

Perjodohan • Liu Yangyang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang