33. Teror

1.6K 238 30
                                    

Yangyang membuka pintu utama apartemen, setelah mendengar bunyi bel beberapa kali. Namun, saat ia membuka tak ada orang disana.

Lelaki itu mengedarkan pandangannya. "Pasti orang iseng." Pandangannya menurun ke bawah, ada sebuah kotak berwarna coklat muda.

Ia kembali memastikan bahwa ada orang di sekitarnya, namun nihil. "Paket nya Xuan kali ya?" Gumamnya, lalu mengambil kotak itu dan membawanya masuk kedalam.

"SAYAAAAANNNGGGG!!"

Xuan menoleh dengan kening yang berkerut. "Apasih teriak-teriak? Telinga aku budeg nanti."

Yangyang nyengir. "Kamu belanja online?" Tanyanya, wanita itu semakin mengerutkan keningnya bingung.

"Enggak tuh, emangnya kenapa?"

Yangyang memperlihatkan kotak yang ia temukan di depan pintu tadi. "Terus, ini apa? Aku buka pintu tadi udah ada di depan."

"Mungkin punya tetangga sebelah, nyasar kali paketnya."

Yangyang tampak berpikir. "Bentar-bentar, kalo emang ini paket, harusnya ada nomor resi dan nama pembelinya" celetuknya.

"Iya juga ya?"

Yangyang segera membuka kotak hitam itu, agak susah di buka karena banyak bubble wrap nya.

Saat kotak berhasil di buka. "Sialan!!" Umpatnya.

Yangyang berlari keluar apartemen dan membuang kotak itu di tempat sampah umum, jantungnya berdegup kencang saat melihat sesuatu di dalam kotak itu.

Bangkai tikus yang sudah di gerogoti belatung.

Ia kembali memasuki apartemen dengan tubuh gemetar, Xuan menghampiri nya sambil menutup hidung.

"Itu apa tadi? Kok baunya busuk banget" tanyanya.

"Bangkai tikus."

Wajah Xuan langsung berubah menjadi takut, pikirannya langsung terhubung membayangkan bangkai tikus yang di gerogoti belatung.

Tiba-tiba wanita itu mual.

"Jangan di bayangin ah."

"Jadi ke inget orang yang nge beat box pake mic warna pink" gumam wanita itu, lalu di susul gelak tawa.

Yangyang tertawa keras, sambil memegangi perutnya yang kaku.

***

Xuan menguap. "Ayaaang, Cuan udah ngantuk."

Yangyang menghampiri wanita itu yang duduk di sofa. "Udah ngantuk ya? Yaudah, bobo' yuk?"

Xuan mengangguk, lalu merentangkan kedua tangannya minta di gendong.

"Ututu, dedek Cuan lagi manja nih. Minta di gendong ke kamar."

Yangyang menggendong tubuh wanita itu ala bridal style, bukan apa-apa. Kalau gendong macam koala, bisa-bisa Little Liu penyet kegencet perut Yangyang.

Lelaki itu merebahkan tubuh Xuan di atas ranjang dengan sepelan mungkin. "Bobo' ya? Ayang temenin disini."

Yangyang menarik selimut, menutupi tubuh wanita itu agar tidak kedinginan. Lalu mengusap-usap kepala wanita itu dengan penuh kasih sayang, layaknya seorang ibu kepada anaknya.

Perjodohan • Liu Yangyang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang