22. Sakit Lagi?

2.5K 367 62
                                    

Dering ponsel berbunyi di atas nacas, seseorang menyambarnya dan menggeser layar ponsel tersebut hingga menunjukkan logo berwarna hijau, menandakan telepon tersambung

"Halo, ada apa?"

"Emm, map aku ketinggalan di meja sayang. Kalo bisa, tolong anterin kesini dong, sejam lagi aku ada rapat dadakan"

Wanita itu menghela nafas. "Itu lah, di bilang gak usah buru-buru. Jadinya ada yang ketinggalan kan, kamu juga yang panik"

"Maaf ya? Namanya juga manusia, pasti pernah mengalami lupa"

"Huuhhh, iya-iya. Udah matiin, aku mau berangkat"

Sambungan di putus oleh Yangyang. Kemudian, wanita itu segera mengambil barang yang ada di meja lelaki itu, dan segera mengantarkannya kesana

Tak butuh waktu lama, wanita itu telah sampai di depan kantor milik suaminya itu, dan segera masuk lalu memberikan benda itu kepada Yangyang

Saat ingin membuka pintu ruangan Yangyang, tiba-tiba seseorang lebih dulu meraih knop pintu itu. Dan ternyata itu adalah Soyeon, sekretaris Yangyang

"Ekhem!! Mohon maaf bu, ada perlu apa anda datang kemari?" Tanya wanita itu sambil menatap datar ke arah Xuan

"Saya kesini mengantar map ini, jadi tolong minggir" Jawab Xuan dengan nada datar, namun penuh penekanan

Wanita itu langsung menyingkirkan tangannya, Xuan segera masuk dan menutup pintu itu rapat-rapat, supaya wanita itu tidak bisa masuk

"Ah, sudah sampai. Ku kira siapa tadi di depan pintu, kok berisik banget" Ucap lelaki itu

Xuan memutar bola matanya. "Nih, kesel aku lama-lama sama cewek itu. Ngeselin tau gak? Pengen ku cakar muka nya itu, gak ada sopan santunnya sama sekali" Ucap wanita itu kesal, lalu mendudukkan dirinya di sofa berwarna hitam yang ada di ruangan itu

Yangyang menghela nafas, lalu menghampiri wanita itu dan duduk di sampingnya. "Siapa sih? Kok kayaknya gak suka banget, bilang sama aku. Kalo kamu di apa-apain gak usah takut buat bilang"

Wanita itu berdecak kesal. "Ya sekretaris kamu lah, siapa lagi? Dia gak punya sopan santun sama sekali di depan aku, kayak ngeremehin gitu"

Yangyang tersenyum tipis, lalu merangkul bahu wanita itu. "Sayang, gak usah di ladenin. Udah biarin aja, mungkin dia belum tau sifat asli kamu"

Wanita itu menoleh dengan alisnya yang berkerut. "Emang sifat asli aku kayak gimana hah?"

Yangyang menjauhkan sedikit wajahnya, mengedipkan matanya beberapa kali sambil berpikir. "Ah, itu. Sifat asli kamu kan gak peduli tentang hujatan orang lain, terus kamu kan berani negur kan?"

Wanita itu menghela nafas, lalu menyandarkan punggungnya pada kepala sofa. "Gak tau ah, aku pusing"

"Jadi, kamu masih mau disini sampai aku pulang nih? Ok lah, aku sih fine-fine aja, toh jadi penyemangat disini" Ucap lelaki itu, lalu beranjak dari sofa ke meja kerjanya

Wanita itu merebahkan tubuhnya di atas sofa, menutup kedua matanya dengan lengannya

"Lho, sayang? Jangan ngajakin di kantor ah, nanti kepergok orang kan gawat"

Perjodohan • Liu Yangyang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang