24. Mimpi

2.1K 373 68
                                    

Tidak tahu keadaan lelaki itu seperti apa sekarang, kabarnya kian memburuk setelah kabel-kabel medis itu terpasang di tubuhnya

Suara tangisan itu, terus saja terdengar sejak tadi. Ya, itu adalah Xuan, wanita itu tengah menatap suaminya yang terbaring lemah di ruangan darurat, sambil menangis

Tak ada yang tahu tentang hal ini, hanya dia yang tahu kabar itu setelah seseorang menelponnya menggunakan ponsel lelaki itu

Dokter keluar dari ruangan darurat, wanita itu segera menghampirinya. "Dokter, bagaimana keadaan suami saya? Pasti baik-baik saja kan?" Tanya wanita itu, air matanya turun begitu deras

Dokter menghela nafas. "Sementara, pasien akan di pindahkan ke ruang ICU, kondisinya semakin memburuk" Jawab dokter, lalu pergi

Wanita itu kembali menatap Yangyang, terlihat bahwa nafas lelaki itu tidak lah normal, seperti memburu dan sangat kekurangan oksigen

Kaki wanita itu lemas, saat melihat kabel-kabel medis itu terpasang di tubuh lelaki itu. Air matanya terus saja mengalir, isakannya juga terdengar cukup keras

"Kenapa? Kenapa semuanya terjadi?" Gumamnya sambil meremat ujung dress nya

Tiba-tiba, kepala wanita itu terasa pusing dan penglihatannya memburam. Tak lama kemudian, ia tergeletak di lantai tanpa di ketahui siapapun

***

Cahaya terang itu benar-benar membuat mata terasa sakit, tapi lama kelamaan silaunya tak seberapa, karena ada seseorang di tengahnya

Dia mendekat, dan tersenyum. "Sayang? Kenapa kamu ada disini? Seharusnya tempat kamu bukan disini"

Mendengar pernyataan itu, Xuan meneteskan air matanya kembali. Dadanya begitu sangat sesak dan mengambil oksigen pun sangat berat

Wanita itu bertekuk lutut, sambil memukul dadanya beberapa kali, isakannya kembali terdengar, terdengar sangat berat dan memilukan

"Dimana pintu keluar? Ayo kita pulang, aku gak suka ada disini" Ajak wanita itu, ia berusaha mendekati lelaki itu. Namun, Yangyang semakin menjauh

"Aku sudah pulang, jika kamu mengajakku tentu saja tidak ada pintu keluar untukku. Jadi, aku minta maaf, tidak bisa ikut dengan mu"

Air mata itu turun semakin deras dan tak mau berhenti, dadanya benar-benar terasa sangat sakit. Pikirnya, mereka sudah bertemu, namun kenapa lelaki itu tak mau di ajak pulang

"Aku mohon, ayo ikut aku pulang. Jangan tinggalkan aku sendirian, a-aku punya kabar baik untukmu, pasti kamu senang dan bahagia"

"Tidak, aku tidak bisa. Aku sudah di gariskan seperti ini, kenapa kamu terus saja melawan takdir? Cepat kembali dan berbahagialah"

Lelaki itu semakin lama semakin menghilang, bukan berjalan menjauh, tapi memudar seperti warna yang di campur tai-maaf typo guys, maksud aku warna yang di campur penghilang warna

Wanita itu berusaha menggapai lelaki itu, namun itu hanya sia-sia. Semakin lama, lelaki itu menghilang...

"TIDAAAAAKKKK!!"

Perjodohan • Liu Yangyang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang