Keadaan wanita itu sudah membaik, kini ia tengah berkutat dengan alat-alat dapur, sebelum Yangyang bangun, wanita itu harus menyelesaikan acara memasaknya
Setelah selesai memasak, wanita itu segera membangunkan Yangyang. Saat memasuki kamar, ternyata lelaki itu tidak ada di ranjangnya
Tetapi, ada suara gemericik air dari dalam kamar mandi. "Yangyang?" Panggilnya, dan lelaki itu hanya berdehem
"Kalo udah selesai, cepetan keluar. Bajunya udah aku siapin di gantungan, terus sarapan"
"Iyaaa"
Wanita itu menghela nafas, sambil berkacak pinggang. Kemudian, ia keluar berniat untuk membersihkan lantai
Tak lama kemudian, Yangyang keluar dari kamar dengan pakaian rapi. Wanita itu segera membereskan semuanya, dan menghampiri lelaki itu
"Semangat banget istri aku" Ucap lelaki itu sambil melihat meja makan yang sudah di penuhi beberapa makanan
Wanita itu tersenyum. "Iya lah, ini juga udah jadi tugas aku sebagai istri"
Kemudian, lelaki itu melahap makanannya dengan pelan. Xuan menggigit bibirnya, karena takut masakannya tidak enak
"Makin hari, masakan kamu makin enak ya? Perfect"
Wanita itu tersenyum lagi. "Bisa aja, perasaan biasa aja deh. Jangan di buat-buat, kan jadinya percaya diri nanti"
"Aku gak bohong, emang enak banget kok. Ya walaupun kemarin-kemarin agak gimana gitu, karena aku suami yang menerima apa adanya, yaaahhh aku sih ok aja" Jelas lelaki itu panjang lebar
"Iya-iya, makasih pujiannya. Udah cepet makannya, entar telat loh"
Yangyang mengangguk, lalu menghabiskan makanannya dengan lahap. Setelah selesai, wanita itu segera membersihkan piring bekas makanan lelaki itu
"Sayang, aku berangkat dulu ya? Kalo ada apa-apa langsung telpon aja" Ucap lelaki itu
"Iya, hati-hati di jalan. Jangan ngebut, jangan ngelamun" Jawab wanita itu, Yangyang langsung mencium kening wanita itu dengan lembut, dan segera menuju lobi
"Bye!!, sayang" Serunya sambil melambaikan tangan, Xuan membalasnya dengan senang hati sambil menunggu lelaki itu pergi dari sana
Setelah lelaki itu benar-benar menghilang, Xuan segera masuk ke dalam apartemen dan melanjutkan aktivitasnya yang tertunda
***
"Ada apa? Tumben jam segini nelpon" Tanya wanita itu heran, karena biasanya di saat seperti ini, lelaki itu sibuk dengan pekerjaannya
Terdengar suara tertawa dari seberang sana. "Lagi pengen denger suara kamu, aku lagi makan siang sih ini. Gak tau kenapa pengen aja denger suara kamu"
"Kalo lagi makan ya jangan teleponan, Yangyang. Kalo keselek nanti gimana? Gak ada yang tau disana"
"Gak akan, tenang aja. Oh iya, nanti aku mampir ke toko hadiah buat kado nya Xiaojun, kamu gak nitip apa-apa?"
"Gak usah, aku lagi gak pengen apa-apa kok. Simpen aja uang nya, siapa tau kamu butuh"
"Ah, yaudah kalo gitu. Aku matiin ya? Sampai ketemu nanti di apartemen, aku mencintaimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan • Liu Yangyang✔
FanficQiXuan Li, gadis cantik asal Taiwan. Yang di paksa oleh orang tuanya untuk segera mencari pasangan, dan menikah. *** Masa-masa muda yang ingin ia nikmati bersama teman-teman, pupus begitu saja. Ketika sebuah paksaan yang terlontar dari kedua orang t...