Xuan tengah sibuk berkutat dengan alat-alat dapur, ia sedang memasak makan malam untuk Yangyang. Lelaki itu sedang lembur, dan akan pulang sedikit larut hari ini.
Di apartemen hanya ada dirinya, dan Cheng Xiao. Iya, wanita itu masih setia menemani Xuan hari ini, persetan dengan ucapannya kemarin lusa yang akan segera pergi dari sana.
"XUAN!!"
Teriakannya membuat Xuan terkejut, dan nyaris memotong jarinya sendiri, karena wanita itu tengah memotong beberapa sayuran untuk di jadikan sup.
"Kenapa gak di lanjutin?"
Xuan yang awalnya menunduk, mengangkat kepalanya menatap datar ke arah wanita itu.
"Jari aku hampir aja kepotong, pas kamu nepuk bahu aku tadi" jawab Xuan dengan kening yang sedikit berkerut.
Cheng Xiao terlihat cemas. "Aduuhh, maaf ya? Aku gak sengaja soalnya, tadi maunya ngasih kamu semangat buat masak."
Xuan menghela nafas. "Lain kali jangan gitu, itu bahaya."
Cheng Xiao mengerucutkan bibirnya. "Ya maaf."
"Dari perkataannya aja udah keliatan, kalo minta maaf gak ikhlas. Seharusnya minta maaf yang tulus itu 'iya maafin aku' bukan 'ya maaf' dasar wanita ular" gumamnya.
"Aku bantuin ya? Biar cepet selesai, habis ini Yangyang udah pulang" tawarnya, dan Xuan hanya mengangguk.
"Itu, kamu masukin ke wajan ya. Hati-hati" titah Xuan, Cheng Xiao mengangguk paham.
Belum satu menit Xuan memperingatkan wanita itu agar hati-hati, minyak panas yang di gunakan untuk menggoreng ikan mengenai tangan Xuan. Hingga wanita itu menjerit kesakitan.
Cheng Xiao tersenyum detik itu, lalu berpura-pura untuk menolong Xuan dengan meniup-niup tangan wanita itu.
"Jangan di tiup-tiup aja, tolong ambilin air dingin" titah Xuan kesal.
Knop pintu utama berbunyi, Yangyang mendengar kegaduhan yang datang dari arah dapur, langsung berlari kesana.
"Ada apa ini?" Tanyanya.
Xuan tak menjawab, ia sibuk membasuh tangannya dengan air dingin.
"A—anu, tangan Xuan kena cipratan minyak panas" jawab Cheng Xiao tersendat.
Yangyang menyuruh Cheng Xiao agar menjauh, lelaki itu membantu Xuan membasuh tangannya. Namun, wanita itu langsung menepisnya.
"Udah, lebih baik kamu ganti baju terus mandi" ucap Xuan, tanpa menatap lelaki itu.
Yangyang menatap wanita itu dengan tatapan kosong, seperti ada perubahan sifat dari wanita itu. Namun, ia langsung pergi ke kamar untuk membersihkan tubuhnya.
***
"Serius kamu mau ngepel?" Tanya Yangyang sedikit khawatir, karena kondisi Xuan yang tak begitu baik. Mengingat kemarin, wanita itu terluka.
Xuan mengangguk. "Tenang aja, ini pekerjaan yang gak menguras tenaga" jawabnya, sebisa mungkin tersenyum ke Yangyang.
"Yaudah, aku bantu ya? Aku takut kamu kepeleset atau kenapa-napa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan • Liu Yangyang✔
Fiksi PenggemarQiXuan Li, gadis cantik asal Taiwan. Yang di paksa oleh orang tuanya untuk segera mencari pasangan, dan menikah. *** Masa-masa muda yang ingin ia nikmati bersama teman-teman, pupus begitu saja. Ketika sebuah paksaan yang terlontar dari kedua orang t...