31. Hampir Celaka

1.7K 247 45
                                    

Yangyang menggigit bibir bawahnya, ia menghadap Cheng Xiao sekarang, untuk meminta wanita itu agar segera pergi dari apartemen.

"Emm, gini. Gue bener-bener minta maaf sama lo, tapi ini urgent banget. Hari ini gue harus antar lo pulang" jelas Yangyang.

Cheng Xiao tersenyum. "Iya gak apa-apa, gue disini emang ngerepotin kok. Gak perlu lo anter, gue bisa pergi sendiri" ucap wanita itu.

Yangyang membulatkan matanya. "Eh, gak gitu maksud gue. Lo gak ngerepotin kok, gue malah seneng lo main kesini, gue sama Xuan jadi gak kesepian lagi. Tapi, gue bakal nganterin lo, karena lo cewek."

"Hmm, kalo gue cowok berarti lo gak mau nganter gue gitu?"

Yangyang mengusap wajahnya. "Gak gitu, udah lah intinya nanti gue anter lo" jelasnya.

Wanita itu menggedikkan bahu, lalu pergi ke arah dapur untuk mengambil minum. Di rasa ada yang kurang, wanita itu kembali menghadap Yangyang.

"Lo mau nganter gue sekarang? Kalo iya, mending lo mandi dulu, istri lo juga suruh siap-siap. Gue tunggu disini, kalo gue gak ada, berarti udah nunggu di mobil" ucap wanita itu.

Yangyang tampak berpikir. "Ah, iya-iya. Lebih cepat lebih baik, kalo gitu gue ke atas dulu ya?"

Cheng Xiao mengangguk semangat. Yangyang pergi ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya, sementara Cheng Xiao mencari alat pemotong di dapur, untuk melancarkan aksinya.

Sudah menemukan benda yang ia inginkan, wanita itu segera keluar dari apartemen menuju lobi.

Sebelum mencapai pintu utama, Xuan berniat untuk pergi ke dapur untuk sarapan, namun wanita itu melihat gelagat aneh Cheng Xiao yang mengendap-endap keluar.

"Ngapain wanita ular itu?" Gumamnya.

Setelah memastikan Cheng Xiao sudah keluar, Xuan berjalan menuju dapur untuk sarapan.

Saat ia ingin memotong ujung bungkus saus, ia mencari gunting nya. "Perasaan gue taruh gunting di tempatnya deh" gumamnya lagi.

"Sayang, kamu lagi ngapain?"

Xuan langsung menoleh. "Ah, nyari gunting. Kamu tau gak? Aku udah nyari dari tadi, tapi gak ketemu" tanyanya.

Yangyang menggeleng, tanda tak tau. "Aku gak pernah mainan gunting, mungkin keselip di celah-celah situ" ujarnya.

"Gak ada, udah aku cari kemana-mana. Sampe ke lubang semut aku nyarinya, tapi gak ketemu juga" nada bicara wanita itu mulai kesal.

Yangyang terkekeh. "Nanti beli gunting lagi deh, yang banyak sekalian biar gak ilang."

Xuan hanya mengangguk, kemudian meletakkan saus kemasan itu ke tempat semula.

***

"Oh iya, udah di tunggu Cheng di lobi."

Xuan mengangguk. Kemudian mereka keluar dari apartemen menuju lobi, tapi saat sampai di lobi, mereka tak melihat batang hidung Cheng Xiao.

"Tuh anak mana ya? Katanya nunggu di lobi" gumam Yangyang sambil mengedarkan pandangannya.

"Awh!!"

Perjodohan • Liu Yangyang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang