Aliran air deras alami membasahi wujud manusia yang digunakannya. Ia mulai melepas penat di bawah air terjun yang menyegarkan. Luka-luka bekas tusukkan tak lagi mengeluarkan cairan kental. Sel-sel tubuhnya sudah beregenerasi dengan baik.
Namun, seketika panca inderanya mampu merasakan kehadiran seseorang yang berada tak jauh dari tempatnya. Ia sedikit merasa terusik. Tetapi, ia berusaha mengabaikan hal tersebut.
Dahan pepohonan mulai bergerak karena keberatan menopang beban yang menimpanya. Suara gemericik aliran sungai mulai berpadu dengan suara alunan batang pohon besar.
"Huh, apa yang kamu lakukan disini?" Ia yang sudah mulai tak tahan, akhirnya melontarkan pertanyaan pada seseorang yang sejak tadi berada di sekitar tempat tersebut.
Seseorang yang merasa dilimpahkan pertanyaan, berhenti bergerak. Kemudian melangkahkan kakinya, menuruni dahan pepohonan. Lalu mendarat di tanah becek yang sering tersiram basah dari aliran air sungai tersebut.
"Ingin menemuimu. Omong-omong, apa kabar? Dilihat dari luka yang kamu terima, sepertinya dirimu sedang tidak baik-baik saja ya?" jawab orang tersebut sekaligus menanyakan balik beberapa pertanyaan basa-basi.
"Tidak. Aku baik-baik saja kok. Hanya luka tusukan biasa," jawabnya tanpa memandang ke arah orang yang memberinya pertanyaan.
"Oh. Untunglah dirimu kebal terhadap serangan seperti itu. Dasar iblis sialan," umpat seseorang yang sama.
"Tapi, yang kali ini lebih berdampak. Dasar Lucifer. Sebenarnya apa yang dia inginkan sih?" Kekesalannya terlontar. Ia membasuh tubuhnya oleh air bening yang mengalir deras dari ketinggian.
Orang yang mendengarnya sedikit menampakkan senyum miring. "Untung saja, para leluhur vampir tak ada yang melakukan hal bodoh seperti itu pada bawahannya."
"Jika aku yang menjadi rajanya, aku juga tak akan melakukan hal konyol seperti itu." Ia mulai naik ke permukaan tanah. Kembali menempelkan jubah gelap ke tubuhnya yang masih basah.
"Ya, kamu benar. Sosok iblis yang cinta damai sepertimu jika menjadi raja, mungkin akan diprotes besar-besaran oleh rakyatmu."
"Aku sendiri tak ingin menjadi raja. Untuk apa melakukan tugas yang merepotkan seperti itu? Aku, hanya ingin kebebasan." Ia sudah selesai memakai jubah hitamnya.
Pria berambut pirang yang menjadi lawan bicaranya, kini ikut termenung. "Kita akan segera mendapatkannya, kamu tahu. Gadis itu, dia lebih berhak menjadi pemimpin selanjutnya bukan?"
"Ya, tentu saja. Jika sang naga sudah bangkit, maka keputusan mutlak akan tiba."
"Luiz, aku menghargai kerja sama ini. Tapi, aku hanya ingin memperingatkan." Pria beriris merah tersebut kini mengarahkan pandangannya pada lelaki rupawan berjubah hitam tersebut.
"Apa itu?"
"Kesepakatan antar ras. Kami, para vampir, telah berunding dengan beberapa ras lainnya. Dan keputusannya sudah di ambil. Dasar para petinggi bodoh, mereka sama sekali tak mengerti keadaan."
"To the point. Keputusannya?"
"Kami bergabung, menyatukan kekuatan untuk menghancurkan ras iblis. Kemudian mengambil gadis itu. Benar-benar keputusan yang rumit bukan? Aku sendiri tak ingin mengacaukan rencana mereka. Namun, aku juga tak ingin ikut-ikutan. Sebab, aku merasa memiliki tanggung jawab pula pada gadis tersebut."
"Astaga. Merepotkan sekali ya, Eris."
"Ya. Tapi, setidaknya tolong lindungilah dia." Pria tersebut berkata mantap.
"Aku tak mengerti, mengapa kamu mengatakan rencana sefatal itu padaku. Padahal, kamu tahu aku ini adalah iblis lho." Ia menatap wajah pria vampir tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/252728497-288-k834134.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Demonic Paradise ✔ [Complete]
RandomREPUBLISH (tapi belum direvisi hehe) Scolamaginer, merupakan akademi sihir yang mana para siswanya mendapatkan kesempatan langsung diajar oleh iblis tingkat atas. Tak seperti akademi sihir lainnya, Scolamaginer hanya akan menerima sepuluh murid di s...