Suasana terasa begitu mencekam. Lorong sempit yang hanya selebar dua meter, seakan semakin merapatkan celah dindingnya. Berusaha menjepit habis keadaan mereka yang benar-benar merasa tak nyaman. Cahaya redup yang berasal dari kobaran api temaram sang obor, telah membutakan sisi diri mereka semua.
Aku sudah menanti saat ini. Saat dimana aku mampu memegang kendali puncak. Menjadi sosok yang dapat mengatur semua makhluk di dunia ini. Hal itulah yang membuatku mampu bertahan hingga sejauh ini. Karena, aku akan menggapainya. Kemudian, aku akan menghancurkan mereka yang telah berusaha menenggelamkanku. Tidak ... aku tidak boleh berhenti disini. Kegagalan tak ada dalam kamus kehidupanku.
Iris biru Charon memperhatikan sekitar dengan waspada, namun tetap terlihat tenang. Akan tetapi, urat lehernya terlihat menonjol. Seakan mengisyaratkan bahwa dirinya sedang mengeluarkan tenaga yang begitu besar, atau sedang menahan sebuah pergerakan yang membutuhkan banyak energi. Sayangnya, tak ada dari mereka yang menyadari hal tersebut.
Akan tetapi, ketika pandangannya telah mencapai ke arah gadis berambut putih yang berada di hadapannya, seketika tatapannya menjadi kosong. Entah mengapa, gadis itu berusaha menariknya ke dalam jurang yang sangat dibencinya. Mencoba menjatuhkan dirinya, memadamkan cahaya harapannya.
Ya, dia hanyalah penghalang bagi tujuanku.
Tanpa kendali darinya, lengannya bergerak cepat ke arah gadis tersebut. Menghujamkan sebuah cahaya redup berwarna ungu kebiruan yang sesungguhnya merupakan energi magi yang melumasi area sekitar kulitnya. Keluar dari dalam nadi akibat dorongan kebencian dan ketololan. Tepat ke arah dadanya, hingga menembus tulang belakang wanita tersebut.
Sontak, semua yang berada di tempat tersebut membelalak tak percaya dengan apa yang baru saja dilakukan Charon pada perempuan yang balik menatapnya dengan penuh ketidak tahuan. Cairan berbau amis yang berwarna merah kental mulai mengalir keluar dari lubang yang dibuat oleh tangannya di tulang rusuk gadis tersebut.
Irene tak mengerti apa yang baru saja terjadi pada dirinya. Rasa sakit, membakar, meretakkan beberapa tulang dadanya. Seketika perutnya merasa sangat mual. Kepalanya pusing, pandangannya berputar. Sebuah dorongan yang kuat, seperti yang dirasakan seseorang ketika kelebihan cairan asam di dalam lambung, membuatnya tak bisa menahan rasa ingin muntah.
Darah segar muncrat keluar dari dalam mulutnya. Membercak di wajah pria yang tadi berusaha merenggut nyawanya. Matanya tak lagi mampu menangkap cahaya yang ada di sekitar netra beningnya. Sedikit demi sedikit, sorot pandangannya melebur. Hanya kegelapan yang mampu dilihatnya. Benar-benar gelap, tak ada yang menemani. Sepi, dingin, hampa, hening ... kosong.
"Bodoh, apa yang kamu lakukan?!" hadik Rhea yang merasa terpukul atas kejadian tersebut. Senyum yang sejak tadi terpasang di wajah menawannya, kini sirna digantikan oleh kekhawatiran.
Charon mundur beberapa langkah, menjauhi tubuh gadis yang mulai ambruk tak sadarkan diri tersebut. Namun, dengan sigap Eris yang sejak awal berdiri di belakangnya langsung menangkap tubuh wanita yang lemas tak bertenaga itu. Bersikap seakan melindungi dari predator ganas yang kapanpun sigap menerkamnya.
"Itu bukan urusanmu," desis Charon menanggapi perkataan Rhea barusan. Tatapannya menyorotkan kemuakkan yang luar biasa.
Tiba-tiba, Lucifer terkekeh melihat hal yang baru saja terjadi. "Kamu memudahkan pekerjaanku ya? Aku tertolong, astaga. Baiklah– "
Namun, sebelum ia mampu menyelesaikan kalimatnya tersebut, Rhea sudah terlebih dahulu mengambil posisi untuk menahan jalannya. Pandangan gadis tersebut menunduk dalam, diselimuti oleh keruhnya kesedihan dan kekecewaan. "Maaf, tapi aku tak bisa membiarkanmu mengambil keuntungan atas perlakuan yang baru saja dilakukan bajingan itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Demonic Paradise ✔ [Complete]
RandomREPUBLISH (tapi belum direvisi hehe) Scolamaginer, merupakan akademi sihir yang mana para siswanya mendapatkan kesempatan langsung diajar oleh iblis tingkat atas. Tak seperti akademi sihir lainnya, Scolamaginer hanya akan menerima sepuluh murid di s...