Lana si gadis malang. Di tinggal oleh kedua orang tuanya. Pertama dia di tinggal papanya tanpa alasan yang jelas lalu di tinggal mama nya dengan mengenaskan. Aku bingung sebenarnya, apakah dia benar baik-baik saja atau tidak? Apakah dia selama ini berpura-pura? Apakah dia tak menyesal atas kematian mama nya?
Aku bingung kenapa Vega bisa meninggal tertabrak mobil, maksud ku kenapa dia berlari hingga tertabrak mobil? Apa si bajingan itu memang sudah merencanakan semuanya atau memang tidak sengaja? Tapi dengan adanya Lana bersama aku sudah sedikit lebih lega sekarang.
Apa ada baiknya aku bertanya padanya? Bagaimana dia berpikir bahwa aku mengintimidasi dia? Bagaimana kalau nanti dia marah padaku karna telah mengganggu privasinya? Tapi aku harus menanyainya.
Aku mengetuk pintu kamar Lana
"Lana, apakah kau sudah tidur?" tanya ku dari luar kamarnya.
"Belum tuan, masuk saja"
Lalu aku masuk ke kamarnya.
"Ada apa tuan?"
"Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?"
"Tentu"
"Maaf sebelumnya tapi apakah kau menyesal atas kematian mama mu?"
"Tentu kenapa kau bertanya soal itu?"
"Tapi mengapa kau sempat bertahan dengan Roy? Jangan bilang kau jatuh cinta padanya?"
Lana sempat terdiam lalu tak lama menjawab pertanyaan ku.
"Hmmm, aku mengakuinya bahwa aku jatuh cinta padanya. Aku bimbang, di sisi lain aku membencinya dan di sisi lain aku mencintainya"
"Apa betul kau mencintainya?"
"Seperti yang ku bilang"
"Apa kau pernah memastikan itu cinta? Atau yang sekedar kau rasakan hanya perasaan nafsu saat bersetubuh dengannya?"
"Hah?! Yang benar saja"
"Maaf kalau ini menyinggung mu, aku hanya memastikan, kalau begitu sudah cukup ini sudah larut malam, selamat tidur Lana"
Lalu aku meninggalkan Lana dikamarnya dan aku segera ke kamar ku.Mulut ku benar-benar gatal ingin menanyakan banyak pertanyaan pada Lana. Tapi ini sudah larut malam mungkin besok aku bisa menanyakan lagi. Semoga saja dia tidak tersinggung dengan apa yang ku tanya tadi.
Keesokan harinya.....
Lana sudah berada di meja makan sebelum aku dan dia sedang menyantap roti panggang nya dengan selai blueberry.
"Selamat pagi Lana" sapa ku.
"Selamat pagi tuan Kenric" jawab nya.
"Bagaimana tidurmu? Apa nyenyak?"
"Tidak terlalu"
"Tidak usah dipikirkan lagi, lepaskan dan lupakan si bajingan itu"
Lana terdiam.
"Hmmm maaf aku tidak bermaksud bicara seperti itu" dasar bodoh kau Kenric, Lana kan mencintai si bajingan itu.
"Ya tak apa tuan Kenric" ucap Lana dengan senyum lemasnya.Selesai sarapan aku segera ke kantor bersama Lana. Ya aku membelikannya beberapa setel pakaian untuk ia kenakan, ku pikir dari pada harus kembali ke mansion si bajingan itu lebih baik ku membelikannya pakaian. Lagi pula harganya tidak seberapa.
Sesampainya di kantor aku segera ke ruang meeting sedangkan Lana kembali ke meja kerjanya. Hari ini sangat-sangat sibuk bahkan aku tak sempat makan siang padahal niatnya ingin mengajak Lana makan siang untuk bertanya beberapa pertanyaan lagi padanya, tapi gagal.
Hingga waktu menunjukkan pukul 8 malam aku masih berkutik di depan komputer di ruang kerjaku dan beberapa dokumen yang harus ditanda tangani ada di mejaku juga.
"Aaagghhh.... melelahkan dan juga membosankan" ujar ku sambil merenggangkan badan.Tok...tok...
"Permisi" ujar seseorang dari luar ruang kerja ku.
"Ya masuk" jawab ku.
"Maaf mau bertanya, apakah tuan sudah selesai dengan pekerjaannya?" tanya Lana.
"Ternyata kau Lana, aduh belum nih, masing banyak dan aku harus selesaikan sekarang" jawab ku.Dan aku mengingatnya, mungkin Lana menunggu aku pulang bersama.
"Oh iya Lana, kau pulang duluan saja, aku akan menelepon supir ku" ujar ku.
"Eh tidak usah, saya akan menunggu saja disini" jawab nya.
"Tidak perlu, lebih baik kau duluan saja"
"Hmmm..baiklah"Lalu setelah menunggu sekitar 20 menit supirku tiba di kantor untuk menjemput Lana dan ia pulang duluan.
MAAF BANGET HARI INI HAMPIR LUPA BUAT UPDATE 😅
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!
MAKASSIII!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lana[18++]
Romansa"Tunggu saja Lana, i'm gonna find a way to make you mine". [For 18++!!] Dosa tanggung sendiri okey! Don't forget to vote🌟 and comment💬 Hope you enjoy it!!