28. LABIL

5.5K 170 17
                                    

🔸LANA POV🔸

Labil adalah satu kata yang mendeskripsikan diriku saat ini. Aku memang sangat marah pada Roy tapi aku juga mencintainya.

"Maaf sebelumnya tapi apakah kau menyesal atas kematian mama mu?"
"Tentu kenapa kau bertanya soal itu?"
"Tapi mengapa kau sempat bertahan dengan Roy? Jangan bilang kau jatuh cinta padanya?"
Lana sempat terdiam lalu tak lama menjawab pertanyaan ku.
"Hmmm, aku mengakuinya bahwa aku jatuh cinta padanya. Aku bimbang, di sisi lain aku membencinya dan di sisi lain aku mencintainya"
"Apa betul kau mencintainya?"
"Seperti yang ku bilang"
"Apa kau pernah memastikan itu cinta? Atau yang sekedar kau rasakan hanya perasaan nafsu saat bersetubuh dengannya?"
"Hah?! Yang benar saja"

Sial benar benar sial. Percakapan itu terus terngiang di otak ku. Apakah memang yang dibilang tuan Kenric benar? Ini hanya sekedar nafsu bukan cinta. Ya Tuhan bagaimana ini, rasanya aku ingin cepat mati. Tak tahan menahan semua perasaan ini. Rasa marah, mencintai, malu, sedih, jadi satu.

Sepanjang perjalanan pulang isi kepala ku hanya berputar pertanyaan dan pernyataan tuan Kenric tadi. Aarrgghh sial. Bagaimana ini? Malu sekali.

Sesampainya di rumah tuan Kenric aku langsung segara ke kamar dan membersihkan diri lalu bersiap untuk tidur. Namun aku tidak bisa tidur. Lagi, lagi dan lagi. Dan sekarang aku penuh dengan rasa bersalah. Aku memang bodoh lebih mementingkan orang lain dari pada orang tua kandung ku sendiri. Bodoh. Keparat.
_______________________________________

Waktu telah berjalan cepat dan sekarang sudah pukul setengah 12 malam dan Kenric baru saja menyelesaikan tugas nya di kantor.

"Lebih baik aku segera menghubungi supir ku" batin Kenric. Setelah itu Kenric mengambil kopi di mesin kopi untuk meringankan rasa kantuknya sedikit.

Selang 10 menit kemudian handphone Kenric bergetar tanda ada pesan masuk dan ternyata dari supirnya yang sudah tiba di depan kantor Kenric. Ia pun segera turun dan masuk ke mobilnya lalu bergegas untuk pulang.

"Astaga...lelah sekali" ujar Kenric.
"Tuan tumben sekali sampai larut begini kerjanya" ucap supir tersebut.
"Iya nih"
"Banyak kerjaan ya pak? Memang tidak bisa diselesaikan besok? Kasian tuan jadi kecapean begitu"
"Sebenarnya bukan hanya alasan pekerjaan saja sih, tapi saya juga mengulur waktu"
"Mengulur waktu?"
"Saya merasa tidak enak karna telah bertanya hal yang mungkin bisa saja membuat dia merasa terintimidasi"
"Selama itu tidak berlebihan mungkin belum bisa disebut di intimidasi tuan"
"Semoga saja tidak berlebihan"
Lalu hening hingga sampai di rumah milik Kenric.

Lalu Kenric segera ke kamarnya dan segera tidur tanpa membersihkan dirinya karna ia sudah sangat lelah sekali. Bahkan sepatunya saja masih terpasang dikedua kakinya.

Di sisi lain....

Sementara itu Roy mulai pusing memikirkan Lana yang sekarang bersama Kenric. Roy memang tau dimana Lana berada dia cuman sengaja mengulur semuanya.

"Jujur saja aku ingin melepaskan nya namun aku belum dapat pengganti nya dan lagi pula rasa ku padanya sudah berangsur-angsur luntur, dia membosankan sekarang apalagi setelah tau semuanya, Cih" batin Roy.

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!!
MAKASII YA!!!

Lana[18++]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang