Keesokan harinya...
"Pagi Lana!" Dia menyapa ku dengan hangat seakan kemarin tidak terjadi apa-apa.
"Pagi" sapa ku balik dan langsung bergegas pergi bekerja.
"Berangkat sekarang?"
"Iya"
"Baiklah hati-hati"Sesampainya di kantor tuan Kenric memanggilku ke ruangannya.
"Permisi" ucap ku.
"Ya silahkan masuk" ujar tuan Kenric.
"Ada apa ya tuan Kenric?"
"Bagaimana hasilnya sudah banyak kemajuan dalam penyelidikan mu?"
"Sudah, saya sudah mengetahuinya dan ternyata benar itu terjadi, apa yang anda katakan semuanya benar dan saya sangat berterimakasih pada tuan Kenric"
"Tidak apa, tapi belum semua bukan?"
"Ya belum"
"Kalau ada sesuatu yang kamu perlukan bilang saja jangan sungkan"
"Baik tuan"
"Ya sudah kembali bekerja"
"Baik, permisi"
Aku meninggalkan ruang kerja tuan Kenric.Selesai bekerja aku pun pulang ke rumah. Namun sesampainya di rumah aku tidak menemukan Roy. Tak lama ia mengirimkan pesan padaku bahwa dia ada pekerjaan di luar jam kerja dan akan makan malam di luar. Aku bersyukur.
Aku memasak makan malam ku untuk ku sendiri dan memakannya setelah itu bergegas ke kamar untuk tidur, tidak lupa sebelumnya menggosok gigi.
Waktu menunjukan pukul 10 malam tapi aku masih belum bisa tidur karna banyak pertanyaan di dalam kepala ku bermunculan. Sampai aku ingin bertanya langsung pada Roy, tapi apakah dia akan marah? Yang ku takutkan adalah dia bertindak di luar nalar.
Tak lama Roy pulang dan langsung ke kamar.
"Ku kira kau sudah tidur" tanya nya.
"Aku tidak bisa tidur" jawab ku.
"Knp?"
"Entahlah, banyak pertanyaan yang muncul diotak ku sehingga mengganggu ku tidur"
"Apa ada yang ingin kau tanyakan padaku?"
"Banyak" kata itu spontan keluar dari mulut ku.
"Tanyakan saja, akan ku jawab apapun pertanyaannya"
"Benarkah?"
"Iya"
"Tapi janji kau harus jujur"
"Baiklah"
"Apa kau mencintai mama ku waktu itu? Setidaknya pernahkah?"
"Tidak sama sekali"
Mata ku membulat seakan tak percaya ia begitu mudah mengatakannya.
"Lalu mengapa kau mau menjalin hubungan dengan nya waktu itu?"
"Karna kau"
"Aku?"
"Ya, aku mau dengan nya karna ada kau yang aku mau, aku sebenarnya mengincar kau bukan mama mu"
"Jadi selama ini...."
"Ya aku tau kau sudah tau semuanya, pihak polisi menghubungi ku bahwa kau telah mencari tau tentang apa yang terjadi. Kau bodoh atau bagaimana Lana?Kau sangat telat dalam bertindak dan kenapa kau harus susah-susah mencari tau tentang kebenarannya padahal kau sendiri bisa bertanya padaku, aku akan bersenang hati menjawab apapun pertanyaaan mu"
Mata ku berkaca-kaca, kenapa secepat itu dia tau semuanya. Apakah aku telah gagal? Dan apakah yang sebenarnya ia rencanakan?
"K-kau ja-jahat R-Roy"
"Memang tapi ini semua demi aku mendapatkan mu Lana, aku akan melakukan segalanya bahkan hal gila sekali pun, aku tak akan melepaskan mu"
"K-kau me-menaku-kutkan"
Air mataku perlahan mengalir.
"Jangan pura-pura menangis, aku tau kau senang bukan bahwa kenyataannya aku lebih memilih mu dari pada wanita tua jelek itu"Plak....
Satu tamparan keras berhasil mendarat di pipi Roy dan membuat mata Roy membulat seketika.
"JANGAN PERNAH BERANI MENJELEKKAN MAMA KU DI DEPAN KU DASAR LAKI-LAKI MESUM, GILA, BERENGSEK" teriak aku.
Roy menjambak rambutku.
"Kau pikir kau siapa bisa berteriak padaku? Dasar jalang bodoh" aku semakin ingin menangis dan ingin meluapkan amarahku padanya.Aku lalu bangkit dan berjalan keluar tak lupa membawa hp ku dan dompet.
"Mau kemana?" tanya nya.
"Bukan urusan mu" jawabku ketus.JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!
BIAR MAKIN CEPET TAU ENDINGNYA GMN WKWKWK.
MAKASII YANG UDH VOTE SAMA KOMEN😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Lana[18++]
Romansa"Tunggu saja Lana, i'm gonna find a way to make you mine". [For 18++!!] Dosa tanggung sendiri okey! Don't forget to vote🌟 and comment💬 Hope you enjoy it!!