23. BUKTI 2

8.2K 247 6
                                    

Sikap ku dengan Roy masih seperti biasa, aku harus berpura-pura tidak terjadi sesuatu. Sehabis dari kantor polisi aku pun bekerja ke kantor. Meskipun hari sudah siang tapi tuan Kenric mengerti apa yang sedang aku lakukan jadi dia memberiku keringanan.

Keesokan harinya....

Aku pun bekerja kembali seperti biasa lalu setelah sore aku pun pulang dan sebelum tiba di rumah aku membeli minuman beralkohol yang lumayan tinggi kadar alkoholnya. Setelah itu baru lah aku pulang.

Roy sudah menyambutku di depan pintu.
"Apa kau lelah?" tanyanya.
"Tidak, eh lihat aku bawa sesuatu" ujar ku.
"Apa itu?"
"Minuman, mari minum bersama!"
"Tentu kenapa tidak"
Aku pun segera menuju ke ruang tengah lalu Roy mengambil 2 gelas di dapur lalu segera menghampiriku.

Aku segera menuangkannya dan berpura-pura meminumnya sedangkan Roy langsung menenggaknya tanpa curiga.

Selang beberapa menit Roy mulai setengah sadar, dia berbicara hal yang tidak jelas. Dan saat ini lah aku mengajukan pertanyaan. Tidak lupa aku siapkan hp ku untuk merekam suara nya.

"Roy apakah kau tau kenapa mama ku meninggal?" tanya ku.
"Tentu aku tau, kan aku penyebabnya hahahahahaha" dia tertawa. Sial.
"Oh jadi kau, bagaimana bisa kau penyebabnya? Waktu itu kau kan bersamaku"
"Aku membayar orang untuk bersiap di depan rumah mu dulu untuk menabrak Vega, ku kira tidak berjalan lancar hahahahah tapi hahahahaha lancar, untungnya"
"Memangnya polisi tidak curiga?"
"Menutup mulut mereka dengan uang saja cukup sudah hahahahaha mereka bodoh bukan"
"Oh seperti itu..."
"Kau tau yang mengetahui rencana ku hanya aku dan teman ku tapi aku lupa namanya hahahahaha"
"Bodoh"
"Apa kau bilang?"
"Maksud ku teman mu bodoh"
"Oh...hahahaha ku kira aku"
"Lalu yang menabrak itu siapa? Orang bayaran mu?"
"Mungkin, aku lupa"
Sialan dia masih tidak mau memberi tau semua padahal matanya sudah memerah dan mulutnya bau alkohol.

Aku pun meninggalkannya di ruang tengah, mematikan rekaman dan mandi lalu bersiap untuk tidur. Namun tiba-tiba...
"Lana, jalang kecilku dimana kau?"
Apa? Jalang kecil? Berengsek!
"Lana aku merasa panas sekali, mau kau memasukan penis ku kedalam mulut mu?"
"Jangan harap setelah kau memanggilku jalang kecil"
"Sialan kau"
Satu tamparan berhasil mendarat di pipi kiri ku. Air mata ku ingin jatuh betapa perihnya tamparan ini.
"Cepat atau ku buat kau tidak bisa berjalan, kau ini dikasih enak malah tidak mau, dasar jalang bodoh"
Lalu dia membuka celananya didepan ku dan menarik tengkuk leherku menuju ke bawah dan mengarahkan mulut ku ke penisnya.

Air mata ku mengalir sambil melakukan blow job. Namun didalam hati aku bersumpah akan membuatmu menyesal seumur hidup mu karna telah melakukan ini semua padaku.

"Mmmpphhh...yass....yaasss...good girl.....mmmmpphhhh" desah Roy.

Aku mengigit penisnya dengan segaja lalu..

Plak...

Satu tamparan lagi berhasil mendarat dipipi ku yang kiri.
"Kau bodoh atau bagaimana? Dasar jalang! Kau membuat ku tidak nafsu lagi, sialan kau jalang bodoh" bentaknya lalu pergi meninggalkan ku disana.

Air mata masih mengalir namun senyum ku mengembang seakan lebih baik ditampar dari pada harus menyentuh nya lagi. Dasar laki-laki berengsek.

HMMM....
GMN YA KELANJUTAN NYA?
BAKALAN SAD ENDING APA HAPPY ENDING YA?
IKUTIN TERUS MAKANYA DAN
JANGAN LUPA VOTE & KOMEN! KARNA BIAR BIKIN AKU SEMANGAT LANJUTIN CERITANY.
MAKASI!!

Lana[18++]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang