6. Dalang yang Tidak Bisa Berdalang

25 8 0
                                    

Tema:

(terima kasih Tuhan setidaknya nyambung satu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(terima kasih Tuhan setidaknya nyambung satu)

(terima kasih Tuhan setidaknya nyambung satu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

"Terima kasih, Tuan. Semoga malam anda menyenangkan."

Kariel membungkuk. Setelah itu, ia kembali ke motornya untuk mengantarkan paket terakhir.

Paket untuk seseorang di Dunia Manusia.

Kariel memasukkan koordinat sambil bersenandung, suasana hatinya sedang baik malam ini karena seorang pelanggan memberikan penilaian bintang lima kepadanya.

[37,29 au ....]

[Menyiapkan jalur ....]

Kedua iris Kariel menjadi ungu muda, tangannya siap di kemudi.

[Semoga selamat sampai tujuan, Courier#77]

Pintu oval atau yang biasa disebut portal dimensi antardunia terbuka di udara di depannya, cahaya biru tua dan hitam bergerak juga bercampur, Kariel masuk ke dalam portal tersebut.

Portal itu berbentuk pipa tembus pandang yang menghubungkan dunia dengan dunia lain, walau begitu, Kariel tetap dilindungi oleh balon cahaya putih--sihir perlindungan tingkat tinggi--untuk berjaga-jaga bila makhluk lain yang dapat menembus pipa portal mencoba menyerang Kariel.

Biasanya mereka mencoba mencuri paket atau menghancurkan paket--entah untuk apa, orang-orang kantor menyebut mereka alien. Beberapa sebetulnya bukan alien secara harfiah, melainkan dapat siapa saja seperti grup pencuri super--mereka buronan kelas internasional, iblis dari Dunia Bawah Tanah, dan lainnya.

Alien yang benar-benar alien hanya menyerang kurir seperti kekuatan gelap angkasa luar, mereka berbentuk asap hitam dan memiliki satu mata di tengah-tengah, berbahaya dan dapat menembus sihir pertahanan yang melindungi kurir. Namun, mereka jarang sekali muncul.

Karena itu, kurir antardunia diwajibkan memiliki kemampuan dalam sihir pertahanan dan ketahanan, pemakaian senjata jarak jauh, dan pengelihatan yang baik.

Di dalam pipa portal Kariel dapat melihat gugusan bintang, planet-planet tempat berbagai dunia, bebatuan angkasa luar, satelit-satelit dan wahana antariksa.

Laju motor Kariel tampak biasa saja, tetapi sebenarnya ia melaju dengan setengah kecepatan cahaya. Tanpa sihir, ia dan motornya bisa tamat.

Saat mendekati Dunia Manusia portal keluar terbuka di depan Kariel dan akhirnya ia keluar dari sana.

*
*
*

Pelanggan terakhirnya adalah Leon Fitzgerald, pria 56 tahun pemilik grup teater kecil di Philadelphia.

Kariel menatap bangunan berukuran lumayan kecil berwarna putih bertingkat dua yang tampak megah di ujung jalan buntu dengan papan nama "Paradise Teather".

Pria itu melangkah melalui jalan batu di antara rumput taman yang dirawat supaya tetap pendek sembari membawa kardus kecil. Cahaya dari lampu-lampu yang dipasang di sebelah jalan membentuk bayangan di sekitar Kariel.

Kariel membunyikan bel di kiri atas pintu sebanyak empat kali.

Ting-ting-ting-ting

Sejujurnya bel seperti ini tidak efisien karena bisa saja orang di dalam rumah tidak mendengarnya. Namun, pemikiran Kariel salah karena pelanggannya membukakan pintu setelah setengah menit.

"Selamat malam--"

"Oh, pengantar paket?" potong pria berjaket beludru cokelat tua di sana.

Kariel segera menata ucapannya kembali. "Benar, Tuan Fitzgerald. Saya Kariel dari Kantor Pos Antardunia."

Fitzgerald menyingkir dari depan pintu dan mempersilakan Kariel dengan tangannya. "Silakan masuk."

Kariel membungkuk. "Permisi," ucapnya kemudian melangkah ke dalam teater.

Sepatu hitam Kariel disambut karpet merah menuju panggung thrust di ujung teater. Tempat ini ternyata semewah kulitnya, walaupun lumayan kecil, tempat ini memanjang.

"Um, Tuan Kariel, benar?" tanya Fitzgerald memastikan.

Kariel mengangguk, ia meletakkan kardus di meja kecil dekat pintu lalu menyodorkan sebuah kartu dan pulpen. "Benar, anda dapat memanggil saya Kariel saja. Tolong tanda tangan di sini."

Fitzgerald menandatangani kartu tersebut, tanda tangannya mengeluarkan cahaya lalu perlahan menghilang seperti ditelan kartu.

Pria tersebut mengambil paketnya, ia bertanya kepada Kariel. "Kariel, apa anda punya waktu?"

"Maaf, boleh saya tahu maksudnya?"

"Saya ingin meminta pendapat anda tentang pertunjukan saya, apa anda punya waktu?"

Kariel berpikir sejenak sebelum mengiyakan pertanyaan Fitzgerald. Lagipula, ia sudah selesai bekerja setelah mengantarkan paket terakhir.

Fitzgerald tersenyum, ia membawa Kariel ke panggung mini di atas panggung thrust. Di belajar latar panggung mini tersebut menyimpan berbagai boneka kayu.

Kariel mengagumi panggung mini itu. "Panggung yang cantik."

Fitzgerald mengangguk. "Panggung dan boneka-boneka ini dibuat oleh cucuku yang sudah meninggal, saya sangat menyukainya," balas pria tersebut.

"Saya turut berduka."

"Tidak apa, dia sudah meninggal lima tahun lalu."

Kardus paketnya dibuka oleh Fitzgerald, di dalamnya ada banyak tali dan kayu berbentuk silang.

Fitzgerald menatap Kariel. "Tolong nilai penampilan teater boneka saya."

"Sejujurnya, setelah kecelakaan beberapa bulan lalu kedua tangan saya jadi sulit digerakkan." Fitzgerald menunjukkan tangannya yang dipenuhi garis-garis bekas operasi.

"Saya berusaha keras untuk mendalangin boneka-boneka ini, tetapi tangan saya tidak bergerak sesuai keinginan saya seperti dahulu."

"Karena itu saya membeli pengendali boneka bersihir supaya saya dapat menampilkan teater boneka ini untuk yang terakhir kalinya."

"Eh?" Tanpa sengaja Kariel mengeluarkan suara kebingungan. "Kalau boleh saya tahu apa alasannya?"

Fitzgerald memasang senyum pahit. "Sebulan lagi tanganku tidak dapat digunakan, keluarga kami tidak bisa memakai sihir, kami hanya bisa mengendalikan benda bersihir."

"Jadi, saya mohon, tolong berikan pendapat anda tentang penampilan saya."

Layanan Antar MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang