15. Pengganggu Ruang Arsip

9 4 0
                                    

Tema:

Tema:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

Lydia percaya bahwa rak buku krem di ruang arsip bawah tanah adalah bongkahan keju raksasa yang dicintai tikus-tikus super.

Masalahnya, akhir-akhir ini, setiap Lydia ke sana selalu ada saja tikus menggerogoti rak seolah itu adalah makanan yang lezat, padahal rak tersebut sudah diperkuat dengan sihir. Bisa gawat kalau mereka mulai memakan buku-buku arsip berisi informasi penting dari seluruh dunia.

Tim kebersihan sebenarnya selalu membersihkan ruang arsip bawah tanah yang bisa dibilang sangat luas, ukurannya setengah dari lebar kantor.

Lydia mengembuskan napas berat. Ini tidak bisa dibiarkan terus.

Sang wanita memikirkan banyak cara untuk menyingkirkan hewan pengerat itu. Mereka hewan super yang berevolusi karena lingkungan, ketahanan tubuh mereka lebih baik daripada tikus biasa jadi tidak bisa dibakar.

Bagaimana dengan melumuri lantai dan semua rak dengan racun? Tidak, bisa-bisa manusianya ikut keracunan.

Fogging? Nanti malah tidak ada yang bisa masuk.

Memburu mereka satu per satu? Nah, tidak efektif karena tikus-tikus itu tidak ada habisnya.

Sepertinya ada celah yang tidak terlihat di ruang bawah tanah ini. Lydia memandangi sekitarnya yang hanya berisi deretan rak buku lalu menangkupkan tangan seperti berdoa, ujung-ujung jari tangannya menyala kuning, begitu pun dengan kedua iris matanya.

Dari tubuh Lydia keluar sebuah gelombang kuning yang melebar satu setengah meter ke segala arah, sihir spesial milik Lydia, ia dapat memindai lingkungan sekitar selama sepuluh menit.

Matanya bergerak cepat mencari kejanggalan pada setiap sudut, tetapi ia tidak bisa memeriksa sampai langit-langit karena lebih tinggi dari jangkauan sihirnya.

Lydia bergeser ke kanan ruangan, menuju rak arsip barang-barang.

Sejauh ini tidak ada yang aneh, semuanya aman.

Baru saja Lydia berpikir seperti itu, dari lantai di bawah tiga rak buku di sebelah kanannya terdapat sepuluh, tidak, belasan rongga berukuran sekepal tangan orang dewasa. Dari rongga tersebut terhubung dengan jalur acak-acakan yang sepertinya para tikus itu buat.

"Wah, wah, lihat, ada apa di sini?"

Layanan Antar MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang