24. Akting

10 3 0
                                    

Tema: memalsukan kematian

*
*
*

Pemandangan yang Kariel lihat pertama kali ia masuk ke ruang khusus kurir nomor 38 adalah Sien yang tergeletak di lantai keramik dingin.

Tubuhnya menyamping, wajahnya yang dapat terlihat berwarna pucat, rambutnya berantakan, di pakaiannya terdapat bercak merah tua yang membuat jantung Kariel berdebar.

Pria tersebut mendekati Sien lalu menggoyang-goyangkan pundaknya.

"Sien?" tanyanya. Namun, tidak ada jawaban.

"Si-sien? Sien!"

Masih tidak ada respons.

"Sien!?"

Kariel panik dan segera membuka jam tangannya untuk menelepon orang di front desk. "Halo?"

"Halo, Kurir Kariel, ada yang bisa sa--"

"To-tolong panggilkan--"

"BAAA!"

Sien terbangun tepat di depan wajah Kariel. Kariel yang sangat terkejut sampai tidak sengaja mematikan panggilan dan memutus pertanyaan orang di seberang sana.

"Sien!" pekik Kariel berwajah sangat pucat dan panik.

Akan tetapi, orang yang dicemaskannya malah tertawa keras, air terbentuk di sudut-sudut matanya.

"Bagaimana akting memalsukan kematianku?" tanya Sien semangat.

"Memalsukan ... kematian?"

"Iya!"

Kali ini Kariel berhati-hati saat berbicara dengan Sien, pikiran pria itu terkadang terlalu absurd untuk Kariel terima.

"Bagus, Pak."

Namun, kurir veteran itu tidak dapat menahannya lagi.

Kariel menggulung dokumen di meja menjadi seperti sebuah baton lalu menatap tajam Sien. "Sekarang kembali kerja!"

******

Layanan Antar MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang