9. Old West yang Panas

23 6 0
                                    

Tema: setting Old West

(why are we still here just to suffer?)

*
*
*

Mentari di atas Kariel sedang bersemangat. Kariel menggerutu dalam hati, rasanya seperti ada api berkobar liar di kepalanya, bahkan topi hijau tuanya tidak bisa menghalau panas kecuali seragam kerjanya yang ajaib.

Entah mengapa di dunia ini malam datang lebih lambat daripada dunia lainnya, terasa sangat gersang, dan tidak kreatif dalam memilih palet warna. Di mana-mana hanya warna krem kecuali langit.

Keringat membuat jalan dari dahi ke dagu Kariel, rambutnya melepek, mulutnya pun terasa kering. Sejauh ini pandangannya hanya melihat hamparan tanah luas dan tebing-tebing jauh di sana, belum ada satu pun kehidupan seperti rumput hijau atau apa.

Kedua mata Kariel terasa panas, ditambah ia harus memerhatikan garis ungu muda yang mengantarkannya pada tujuan. Namun, sekarang ia ragu apakah garis itu memang menunjukkan arah yang benar atau malah membawanya memutari padang ... pasir?

Mengantarkan paket ini sungguh jauh dan merepotkan, seharusnya ia menaruh ini di urutan paling terakhir.

Kariel menaikkan kecepatan motornya, pasir beterbangan di belakang dan menciptakan jejak lurus sedikit gelap dari tanah di sekitarnya. Mulai terlihat banyak tumbleweed berguling-guling dan pohon-pohon kering di kejauhan.

Siap-siap, Old West kedatangan tamu dari dunia lain.

*
*
*

"Apakah anda Sheriff John Markel?" Kariel tidak tahu menahu tentang dunia ini dan orang-orangnya jadi ia harus memastikan.

Pria berlencana bintang yang mengilap keemasan itu tampak mengantuk, tetapi ia mengangguk dan membukakan pintu lebih lebar untuk Kariel.

"Saya Kariel dari Kantor Pos Antardunia mengirimkan paket Tuan."

Markel menerima paketnya lalu meletakkan kardus tersebut di sebelah kakinya. Kedua mata hitamnya menatap kosong ke arah pria berpakaian aneh di depannya.

"Maaf, Tuan, mohon tanda tangan di sini," ucap Kariel setelah didiamkan Markel beberapa detik.

Markel menatap plastik persegi panjang putih dan sebuah benda panjang berwarna biru tua yang disodorkan kepadanya, tatapan tampak bingung.

"Tuan Markel?"

Sang pria terdiam.

"Halo?"

Akan tetapi, malah suara lain menyambut sang kurir.

"Ah! Sebentar!"

Dari dalam rumah muncullah seorang gadis dengan rambut dikepang, gadis itu menyingkirkan kardus di sebelah Markel kemudian berucap, "Maaf tentang ini, apa nama anda Kariel?"

Kariel menurunkan kedua tangannya. "Benar, Nona, itu saya."

Sang gadis menepuk-nepuk bagian rok gaun sederhananya lalu berkata, "Saya Lisbet Markel dan pria ini adalah paman saya, dia baru kembali ke keluarga ini seminggu yang lalu jadi dia belum terbiasa dengan sihir."

Lisbet menepuk lengan pamannya dengan keras. "Ini adalah kurir yang kusebutkan waktu itu, dia dari dunia lain dan bertugas mengantarkan barang yang Paman pesan," katanya memberitahu.

"Setelah Paman menerima paketnya, Paman harus tanda tangan di kartu itu." Lisbet menunjuk plastik putih di tangan Kariel.

Setelah beberapa detik akhirnya pria berlencana tersebut bersuara, "Oh, jadi begitu."

Kariel kembali menyodorkan dua benda tadi kepada Markel dan Markel pun menandatangani kartu walaupun sedikit kebingungan dengan pulpen yang digunakan.

"Terima kasih, Tuan Mar--"

Dor! Dor!

"Eh?"

Kariel terperanjat untuk pertama kalinya dalam seminggu ini. Suara itu sangat ia kenal, suara dari senjata api berpelatuk.

Suara lain datang dari mulut Markel dengan ekspresi lelah.

"Bocah-bocah itu lagi. Mengapa mereka tidak sayang dengan nyawa sendiri?"

******

YA AMPUN BINGUNG BANGET AKU NULIS INI.

OLD WEST??? WILD WEST??? SETTING INI SALAH SATU SETTING YANG PALING JARANG KUNOTIS SELAMA AKU HIDUP.

Btw gabisa riset lama-lama karena udah mendekati deadline.

Layanan Antar MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang