Kwon Miran mengalami kejadian aneh serta langka saat melakukan tur di kota Athena pada saat usianya 17 tahun. Semuanya terjadi begitu saja tanpa terduga. Membuat kehidupan normalnya hilang dalam sekejap, dan akses sebagai manusianya berkurang. Menja...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⌗ ✰
When you walk away I count the steps that you take Do you see how much I need you right now? When you're gone The pieces of my heart are missin' you When you're gone
Alunan musik itu menyapa rungu telinga Jimin sebagai sindiran. Sudah satu minggu Jimin tak melihat Miran—padahal setiap harinya ia selalu datang ke rumah Miran untuk meminta maaf walaupun berujung tolakkan dari sang satpam ataupun Aria. Jimin sadar kalau ia terlalu terburu-buru, namun ia tak bohong kalau hatinya sudah berlabuh ke hati Miran. Jimin berani bersumpah kalau ia tidak pernah berbuat seperti ini ketika Jaehwa marah besar. Tak pernah melukai harga dirinya dengan memohon di depan pintu gerbang selama bermenit-menit lamanya.
Namun demi ini karena Miran—Jimin rela berlutut di depan gerbang rumah dan kepanasan karena menunggu di luar kantor Miran.
Jimin tak bisa lagi menahan kerinduannya, ia sangat teramat rindu kepada gadisnya. Walaupun pasti orang lain akan menyangkal hal ini. Karena seperti tidak mungkin Jimin bisa benar-benar merasakan cinta pada pandangan pertama. Tidak mungkin baru beberapa hari berkenalan dan langsung jatuh cinta. Namun nyatanya perasaan Jimin ada, perasaan ini hadir untuk menebas ketidakmungkinan itu.
"Karena Miran lagi, Jim?" Taehyung tiba-tiba saja datang, saat ini mereka berdua tengah mencari hiburan dengan main ke bar. Hanya sekedar minum dan menikmati alunan lagu saja, sudah cukup untuk mereka kedua. Dibandingkan galau di suasana sepi, Jimin lebih menyukai menggalau di suasana ramai karena kegalauannya akan meredup. Namun tidak untuk saat ini, kegalauannya malah semakin melonjak karena lagunya terkesan menyindir Jimin.
"Ya." Jimin menjawab, setelah itu mengambil salah satu diantara dua gelas mini berisikan Tequila putih dan meminum salah satunya. Jimin kira rasa tequila yang pahit akan menyadarkannya dari kegalauan—namun ternyata pahitnya semakin mendorong Jimin ke tengah laut kegalauan.
Taehyung hanya menggeleng kecil, men-cheers gelas mini berisi cairan air putih miliknya dengan gelas mini berisi cairan tequila milik Jimin sehingga menimbulkan suara dentingan. "Aku kasihan padamu sebenarnya, namun aku juga harus menjaga rahasia."
Spontan Jimin menoleh dengan alis yang menyatu layaknya shinchan, "Apa maksudmu, Tae?"
Taehyung sedikit membusung, mendekatkan wajahnya ke teling Jimin, "Aku dan Miran—kami satu rekan kerja. Kau tahu 'kan selain menjadi gamers aku juga menjadi white-hat-hacker dan agen rahasia di sebuah agensi untuk membantu polisi? Miran juga sama sepertiku, sering menolong polisi untuk menangkap penjahat," bisik Taehyung pelan karena pekerjaannya ini teramat rahasia.
"J-j-jadi kau sering bertemu dengannya akhir-akhir ini? Sedangkan aku tidak sama sekali?"
Taehyung mengangguk. "Aku mengambil cuti sebentar untuk hari ini karena ingin memberitahukanmu persoalan ini dan juga menemani kegalauanmu. Kau ingin bertemu dengannya 'kan?"