Brak!
Rasa kesal itu mencuat dan amarah nya semakin meluap, kedua mata hazel itu tampak bergetar seakan menyorotkan api kemurkaan. Lisa yang sudah menahan diri untuk tidak termakan emosi, kini sungguh tak kuasa menahan dirinya lagi.
Dengan tajam ia menatap dua yeoja yang tengah duduk di hadapan nya. Menggeram marah dengan kedua tangan yang tampak terkepal erat.
Suasana yang mencekam telah membuat dua siswi itu saling membeku, bahkan orang-orang yang berada di cafetaria pun juga sama terkejut nya. Mereka hanya bisa bungkam dengan tindakan Lisa yang belum pernah mereka lihat sebelum nya.
"Kalian pikir aku sama sekali tidak mendengar semua ucapan sampah dari mulut kalian itu?"
"A-apa yang kau katakan? Kami---"
"Diam lah, atau aku benar-benar akan merobek mulut kalian satu per satu." Kedua yeoja itu mendesis ngeri.
Ini pertama kalinya mereka melihat tatapan yang penuh dengan amarah itu, hingga membuat bulu kuduk berdiri sangking takut nya.
"Apa mulut kalian itu hanya bisa digunakan untuk menjatuhkan orang lain?"
"A-apa maksud mu? Bukankah yang kami katakan itu memang benar? Kau dan saudarimu itu anak dari keluarga Hwang, kan? Apapun bisa saja kalian lakukan. Jika bukan karena orang tua kalian, Chaeyoung pun--- ukh! Uhuk!"
Tak tahan mendengar kalimat yang cukup membuat telinga nya panas, Lisa pun menyiram minuman dingin yang ia pegang tepat di mulut yeoja di hadapan nya hingga gadis itu terus terbatuk.
Lisa tidak peduli dengan pandangan orang yang kini menatap nya penuh dengan keterkejutan. Karena ia pikir ini sudah sepatutnya di lakukan, jika tidak maka anak itu akan semakin berulah.
"Kau! Apa yang kau lakukan!"
"Ah, mian. Aku hanya ingin membantu dengan membersihkan mulut mu yang kotor itu." Senyum miring tampak terukir dengan sinis nya. Lisa sungguh merasa puas ketika melihat wajah pucat dari kedua yeoja di hadapan nya itu.
Bukan hanya ia, namja yang sejak tadi berdiri di belakang nya pun juga ikut tersenyum lega. Berkata dalam hati karena sudah seharusnya Lisa bertindak pada orang-orang yang selalu merendahkan nya setelah sekian lama hanya diam tidak melakukan apa-apa.
"Hah, lihat. Sepertinya mulut mu benar-benar sudah bersih karena sudah tidak mengatakan apapun lagi."
"Ukh, kau! Ternyata kau memang anak yang kurang ajar seperti ini? Lihat saja, aku akan---"
"Melaporkan nya kepada pihak sekolah? Pfft, haha!" suara tawa dari gadis berponi itu terdengar cukup nyaring. Mereka tidak tahu apa yang lucu dari kejadian itu hingga mulai berbisik aneh dan menganggap nya gila.
Tapi Lisa, ia tidak bisa menahan gelak tawanya. Karena sungguh, dua yeoja di hadapan nya ini benar-benar sudah membuat nya sangat jengkel.
"Hah, bukankah kalian sangat kekanakan? Tidak akan ada asap tanpa api, itu sebabnya kalian harus mengetahui batasan sebelum bicara." Kedua siswi itu tercekat. Mereka bersama mendongak lalu bergetar ketika mendapati Lisa yang menatap mereka dengan tajam.
"Kalian tidak tahu apapun tentang ku, ataupun saudariku. Jadi berhenti lah bicara sembarangan dengan mulut kalian itu."
"Ukh!"
"Wae? Ada yang ingin kau katakan lagi?"
"Ck! Woori, cepat kita pergi dari sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Shine With You[End]✔
Short StoryKau dan aku berbeda, tapi kita tetaplah satu jiwa. Dimana pun kau berpijak, maka aku adalah bayangan yang akan selalu mengikuti mu.