Entah ini bisa dibilang hal baik atau buruk, namun Chaeyoung cukup senang atas ketidakhadiran guru olahraga nya hingga mengharuskan mereka untuk bergabung dengan kelas sebelah.
Lisa di sana. Berdiri seorang diri dengan wajah datar nya. Chaeyoung sadar akan kesendirian Lisa kala itu, juga gelagat saudari nya yang tak terlihat nyaman karena terus di perhatikan sedari tadi.
"Lisa!" Panggil Chaeyoung melambai girang ketika sang empu menoleh kearahnya. Melihat itu Lisa pun tersenyum. Wajah ceria Chaeyoung seakan menghilang kan rasa kalut nya.
Tapi...
Lagi-lagi Lisa kembali mendengar bisik-bisik tidak mengenakkan yang sesekali menyebut namanya dan Chaeyoung. Lisa mendesah kesal, begitu heran kenapa mereka tidak pernah bosan membicarakan hal yang sama seharian.
"Ck, mereka berdua lagi. Hidup mereka setidak menyenangkan apa sampai sibuk membicarakan orang lain?" gumam Lisa sembari menatap sinis dua yeoja mengesalkan yang juga teman sekelasnya.
Ya, siapa lagi kalau bukan Woori dan Hanbi. Duo pencari masalah yang tak pernah kapok meski di gertak oleh seorang Lalisa."Waeyo? Kau kesal? Sejak tadi wajah mu terus menekuk," Lisa menegak. Menatap Chaeyoung terkejut karena tiba-tiba gadis itu sudah berdiri di samping nya.
"Hah, aku kesal karena ada dua tikus yang sedang berbisik-bisik di belakang ku. Membuat telinga panas saja," sadar akan maksud ucapan Lisa, Woori dan Hanbi tampak saling memandang dengan memasang wajah panik.
Buru-buru pergi menjauh dari Lisa, tak kuat jika terus di tatap tajam oleh gadis berponi itu.
"Tidak, tidak. Sekarang kau harus senang, Lisa. Jarang-jarang kan kita bisa bertemu di jam pelajaran? Jadi jangan hiraukan ucapan mereka," Lisa mengangguk pasrah.
Jika boleh jujur, sebenarnya Lisa tak begitu niat mengikuti kelas olahraga ini. Jika bukan ingin menjaga diri dari masalah, mungkin sekarang Lisa memilih untuk bolos saja.
"Semuanya berbaris!" seruan tegas yang terdengar lantang itu berasal dari Donghae, guru olahraga sementara yang akan mengajar anak-anak kelas dua.
Tanpa babibu mereka pun segera mengikuti aba-aba. Berbaris rapi di lapangan juga mendengar kan baik-baik arahan yang diberikan.
. . .
Suara teriakan dari para siswa-siswi yang mengikuti permainan lempar tangkap bola terdengar memekikkan. Mereka terlihat bersemangat kecuali Lisa. Meski ikut bermain namun Lisa merasa seperti dijadikan manequin.
Sejak permainan di mulai dia hanya terus menghindari bola tanpa punya kesempatan untuk melempar nya ke tim lawan. Lisa kesal, tahu begini lebih baik dia tidak usah ditunjuk saja tadi. Apalagi dia harus berada di tim yang sama dengan Woori juga Hanbi.
"Lisa, kau sakit?"
"Mwo?" Lisa menoleh ke depan, menatap Chaeyoung yang ternyata berdiri tepat di hadapan nya.
"Aku baik-baik saja, kenapa?"
"Wajah mu pucat," Jawab Chaeyoung cepat membuat Lisa menautkan alisnya. Padahal ia merasa baik-baik saja. Walau tubuhnya memang sedikit lelah karena jam tidur yang tak cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shine With You[End]✔
Short StoryKau dan aku berbeda, tapi kita tetaplah satu jiwa. Dimana pun kau berpijak, maka aku adalah bayangan yang akan selalu mengikuti mu.