17. Annoyed

2.1K 366 26
                                    

Mata sipit gadis blonde itu tampak berbinar kagum untuk yang kesekian kalinya. Tak sedikitpun melepas pandangan nya dari Lisa, yang tengah berlatih bersama rekan dance nya yang lain.
Saudarinya terlihat keren dan menakjubkan, padahal tidak ada lampu yang sedang menyoroti nya. Lisa benar-benar seperti bintang, yang bersinar dengan cahaya nya sendiri.

Melihat betapa leluasa nya Lisa di tempat ini, membuat Chaeyoung semakin yakin. Bahwa dance adalah kehidupan Lisa, yang telah menyatu dengan dirinya.

"Latihan selesai."

Mendengar seruan Heesun, dengan buru-buru Chaeyoung pun merogoh botol air minum yang sengaja ia simpan di dalam tas. Menyodorkan nya kepada Lisa, ketika gadis berponi itu duduk di samping nya.

"Apa kau selalu mempersiapkan minuman sebelum kesini?" tanya Lisa heran yang mengundang kekehan ringan dari Chaeyoung.

"Hm. Karena aku tahu kau membutuhkan nya."

"Gomawo." Balas Lisa tersenyum, lalu meneguk air yang diberikan Chaeyoung tadi hingga kering.

Merasa lelah, Lisa pun memilih bersender di dinding. Kepalanya kembali berdenyut, mungkin karena efek dari bola yang mengenai wajahnya sampai mimisan siang tadi.

"Lisa, wajahmu pucat lagi. Apa hidung mu masih sakit?"

"Eoh, aniyo. Hanya sedikit perih."

"Kalau tau begini seharusnya aku melarang mu kesini," Lisa melirik kearah Chaeyoung yang terlihat khawatir.
Ya, bukan Lisa namanya kalau tidak keras kepala. Itu sebabnya Chaeyoung semakin mengkhawatirkan Lisa. Adiknya ini tak mau mengeluh kalau sakit.

"Hei, aku---"

"Kau sedang tidak baik-baik saja, Lisa! Aish, anak ini. Kenapa kau selalu saja seperti ini?" perhatian Lisa beralih menatap Jinhwan yang tampak memasang wajah kesal.
Juga Ten dan Seulgi yang berkali-kali menggelengkan kepala sambil menghela napas.

"Aku dengar hari ini kau mimisan. Tapi kenapa tidak istirahat saja? Belakangan ini pun kau juga sering berlatih tanpa istirahat," ujar Ten membuat Lisa terbelalak.
Sontak ia pun melirik kearah Chaeyoung yang mendadak mengalihkan pandangan nya. Mendesah pasrah karena tahu saudarinya lah yang sudah memberitahu kan mereka tentang kejadian malang yang menimpa nya.

"Aku tahu kalau dance membuat perasaan mu merasa lebih baik. Tapi kami juga tidak mau kau sakit karena ini, Lisa." Seulgi menepuk pelan bahu Lisa, mencoba memberi pengertian agar gadis itu tahu betapa pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri.

Melihat Lisa yang tak berkutik Chaeyoung pun tersenyum puas. Adiknya memang harus di peringati seperti ini.
Chaeyoung juga lega karena Lisa memiliki rekan dance yang sangat baik. Mereka begitu memperhatikan Lisa layaknya keluarga sendiri, juga menyambut kedatangan nya saat pertama kali datang ke studio dance ini.

"Apa latihan nya dilanjutkan lagi?"

"Untuk hari ini seperti nya sudah cukup. Lebih baik kau bawa Lisa pulang untuk istirahat," Chaeyoung mengangguk cepat.

Jika Ten sudah berkata seperti itu, maka Lisa tak bisa membantah. Ia hanya bisa pasrah. Membereskan barangnya segera lalu pamit.
Namun belum sempat mereka berbalik, seruan Heesun terdengar membuat perhatian kelima manusia itu teralih.

"Jangan pulang dulu, aku ingin menyampaikan berita penting pada kalian."

Rasa gusar mendadak menyergap melihat raut wajah serius dari wanita paruh baya di hadapan mereka. Tidak biasanya Heesun menunjukkan keseriusan yang menegangkan seperti ini. Mereka sungguh belum terbiasa.

Shine With You[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang