10. Feeling

2.3K 379 41
                                    

Mata hazel gadis berponi itu tampak terpaku menatap sebuah mansion di hadapan nya dalam hening. Meski tidak sebesar dan semewah mansion kediaman keluarga Hwang, tetap saja siapapun yang melihat nya akan takjub.

"Kau disini?!" Lisa terhenyak. Sontak ia pun berbalik lalu menatap gadis blonde di hadapan nya tajam.

Chaeyoung yang terkejut dengan kehadiran Lisa di kediaman keluarga Kim itu tampak memasang raut wajah kebingungan.

Padahal Lisa tidak pulang ke rumah seharian. Tapi sekarang, mereka malah bertemu seperti ini. Apalagi pakaian yang dikenakan oleh saudarinya itu belum pernah Chaeyoung lihat sebelum nya. Membuat ia semakin penasaran, kemana Lisa pergi sehingga gadis itu lupa jalan pulang.

"Kenapa kau disini? Bukannya waktu itu kau bilang tidak ingin datang?" tanya Chaeyoung yang dibalas helaan napas panjang dari Lisa. Ia sudah menduga Chaeyoung pasti akan menanyakan hal ini.

"Aku datang karena ingin meredam kemarahan 'nya'."

"... Maksud mu nenek?"

"Memang nya siapa lagi?" Chaeyoung terdiam.

Pertengkaran antara Lisa dan sang nenek siang tadi pasti tidak bisa di abaikan begitu saja oleh saudarinya itu. Tapi tetap saja Chaeyoung tidak menyangka Lisa yang keras kepala itu memilih datang ke kelas privat yang selalu di hindari nya.

"Tapi kenapa kau tidak langsung pulang tapi malah berkeliaran dengan wajah seperti itu?"

"Di sana sangat sesak. Pulang hanya membuat pikiran ku tidak tenang," jawaban yang diucapkan Lisa selalu saja membuat Chaeyoung bungkam.

Mungkin karena saudarinya itu tidak suka berbasa-basi, apalagi ekspresi dingin Lisa sangat menjiwai. Meskipun begitu, setidaknya Chaeyoung bersyukur karena alasan Lisa tak ingin pulang bukan karena marah padanya.

"Lalu pakaian siapa yang sedang kau kenakan itu?"

"... Ini milik Seulgi unnie."

"U-unnie?" Chaeyoung terperangah.

Apa dia tidak salah dengar? Lisa yang bahkan tak pernah sekalipun memanggilnya dengan sebutan unnie itu justru dengan nyaman memanggil orang asing dengan panggilan kakak?. Chaeyoung benar-benar tidak menyangka.

"Hah, seperti nya kau sangat akrab dengan anak yang kau sebut 'unnie' itu."

"Tentu saja, dia rekan team dance ku. Apalagi kami sudah saling mengenal selama 3 tahun," Chaeyoung tertawa hambar. Hanya 3 tahun tapi sudah memiliki panggilan akrab. Entah kenapa ia yang mendengar nya merasa jengkel.

"Sudahlah, kenapa juga aku kesal. Lagi pula ini bukan urusan ku."

Lisa mengernyit heran saat mendengar ucapan ketus Chaeyoung sebelum gadis itu pergi memasuki mansion Kim. Memang apa salahnya dengan panggilan 'unnie' itu hingga membuat Chaeyoung kesal? Lisa sungguh tidak mengerti.

.  .  .  .

Lisa tidak berharap bahwa ini adalah pilihan terbaik untuk nya datang ke kelas privat malam ini. Karena ia sendiri pun sudah menduga, kejadian macam apa yang akan menimpa nya selama berada di sana.

Diremehkan, dan dianggap tidak berguna. Lisa sudah terbiasa dengan perlakuan buruk seperti ini. Tapi tetap saja ia selalu kesal dan lelah mendengar ocehan itu di setiap harinya.

Dimana pun, dan kapan pun, setiap saat ia harus membentengi diri untuk tidak terlalu peduli dengan perkataan yang membuat sakit hati.

Seperti...

Shine With You[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang