"Ukh," Lisa kembali merintih ketika rasa sakit di kepalanya kian menjadi.
Memilih bersender di kursi yang didudukinya sekarang, sembari melirik kearah jam di atas nakas yang sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.Ditengah-tengah keheningan itupun Lisa menghela napas berat. Sudah hampir dua minggu ini dia tak dapat tidur dengan cukup karena harus mengulang pelajaran yang diberikan saat kelas privat.
Mau bagaimana pun, Lisa harus belajar jika ingin ujiannya tahun ini berhasil. Tidak ada waktu untuk nya bersantai. Walau menyiksa, setidaknya ia harus bisa bertahan hingga ujian berakhir besok.
"... Eh?" Lisa menegak.
Mata hazel nya pun mendadak gemetar melihat cairan merah yang kental itu mengotori buku catatannya, dan dengan cepat Lisa segera menyeka darah yang keluar dari hidung nya itu."Kenapa tiba-tiba," gumam Lisa panik ketika darah yang mengalir dari hidung nya itu tidak juga berhenti.
Buru-buru ia pun berlari masuk ke dalam toilet, berdiri di depan wastafel lalu perlahan membersihkan darah yang menempel di hidung juga tangannya.Dan setelah memastikan tak ada lagi jejak darah di hidung nya, Lisa pun kembali duduk di kursi menatap buku catatan nya yang sudah tak berbentuk.
"Aku tidak bisa membacanya lagi," ujar nya kecewa sembari memijit pangkal hidung nya pelan.
Akhir-akhir ini rasa sakit di kepalanya memang sering timbul, tapi Lisa tak menyangka akan mimisan lagi dengan tiba-tiba seperti ini. Apalagi sampai mengenai buku catatan penting untuk ujian besok. Mungkin ini peringatan untuk nya segera tidur dan beristirahat.
"Tidak apakan, kalau aku tidur lebih awal malam ini?"
...
Suasana sarapan pagi yang berlangsung di ruang makan keluarga Hwang masih sama seperti biasanya. Tidak ada yang spesial di sana.
Hanya saja, Lisa tampak tidak menyentuh makanan di hadapan nya sedikit pun. Gadis berponi itu hanya terdiam dengan pikiran yang entah terarah kemana.
Melihat sikap aneh yang ditunjukkan oleh Lisa tentu membuat Chaeyoung bingung. Ia melirik kearah kedua orang tuanya yang seolah tak peduli. Lalu beralih menatap bibi Sumi yang tampak menggeleng pelan, juga tak tahu apa yang terjadi dengan sang bungsu Hwang itu.
"Lisa-ya, kenapa tidak makan? Apa sarapannya tidak sesuai dengan mu?"
"Hm? Ah, ani. Aku hanya sedang memikirkan hal lain saja, mian." Jawab Lisa pelan sambil menunjukkan senyum lebar nya tak ingin membuat Chaeyoung khawatir.
Setelah mendengar jawaban Lisa, gadis blonde itu tak mengatakan apapun lagi. Ia hanya diam mengamati gelagat adiknya yang tampak aneh, apalagi wajah mungil Lisa yang terlihat pucat itu pasti akan menarik perhatian siapapun termasuk dirinya.
"Apa malam tadi kau tidur larut lagi?"
"Eoh? A-aniya, aku hanya membaca buku catatan ku sebentar lalu tidur...," balas Lisa ragu menciptakan tatapan curiga dari Chaeyoung.
Dalam sekali lihat saja siapapun juga tahu kalau adiknya ini tidak tidur dengan cukup. Dan meski Lisa tidak memberitahu nya, Chaeyoung tahu betul kalau saudarinya itu selalu tidur larut di setiap malam hanya untuk belajar.
"Kau---"
"Lisa, apa kau sudah mengulang pembelajaran untuk ujian hari ini?" Chaeyoung tampak mengatup mulut nya paksa saat sang ibu tiba-tiba berujar. Menoleh tak suka kearah Jihyun yang lagi-lagi menanyakan hal sama setiap hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shine With You[End]✔
Short StoryKau dan aku berbeda, tapi kita tetaplah satu jiwa. Dimana pun kau berpijak, maka aku adalah bayangan yang akan selalu mengikuti mu.