21. Fall Down

2.7K 405 86
                                    

Sejak tadi gadis blonde itu sibuk mondar-mandir di depan pintu mansion. Ia gelisah, juga khawatir. Karena Lisa belum juga kembali, padahal hari sudah semakin malam.

"Chaeng-ah, masuklah." Pinta Minho cemas, namun kembali diabaikan oleh Chaeyoung.

"Kau mau terus berdiri di sana?"

"Hm."

"Tapi diluar dingin. Lebih baik kau masuk sekarang."

"Lalu bagaimana dengan Lisa? Dia juga pasti kedinginan di luar sana, kan? Bahkan appa tidak mengkhawatirkan nya sedikit pun!" Minho menegak ketika mendengar teriakan Chaeyoung. Putrinya terlihat marah, dan kesal. Ia tahu betul akan hal itu.

"...Dia pergi atas kemauan nya sendiri."

Chaeyoung terperangah. Apa dia tidak salah dengar? Ucapan sang ayah sungguh membuat darahnya mendidih. Padahal sebisa mungkin ia menahan amarah sedari tadi.

"Ternyata Lisa benar. Appa tidak akan pernah mengerti." Ketus Chaeyoung sinis.

"Apa selama ini kalian tidak menyadari, bahwa semua tindakan appa dan eomma selalu saja menyakiti Lisa?" Minho terdiam. Bibirnya seakan kelu untuk menjawab. Membuat nya tak bisa berkata apa-apa dan memilih bungkam.

"Dari dulu, sampai sekarang. Kalian tidak pernah sekalipun bersikap sebagai orang tua yang baik untuk nya. Apa kalian tidak menyadari hal itu?" Tanya Chaeyoung dengan suara yang mulai parau.

"Appa tau? Aku merasa sangat bersalah padanya. Karena Lisa tidak pernah mendapatkan kasih sayang yang sudah seharusnya ia dapat kan seperti ku. Aku bersalah karena Lisa tumbuh tanpa cinta yang sama seperti ku."

"Selama ini Lisa berhasil menutupi semua lukanya. Hingga aku pun tidak sadar, bahwa selama ini dia menderita." Tangisnya pecah. Chaeyoung tak kuasa membendung air matanya lagi.

Hatinya sakit, sungguh. Entah sudah berapa banyak luka yang dipendam Lisa selama ini, Chaeyoung tak bisa membayangkan nya. Diantara keluarga nya ini pun, tidak ada yang benar-benar mengerti penderitaan nya itu. Selama ini Lisa sendirian. Bahkan Chaeyoung yang merupakan saudari kembar nya, juga terlambat untuk mengetahui hal ini.

"Appa, apa kau tahu bagaimana kecewa nya Lisa karena usaha nya selama ini tidak pernah di anggap? Kalian terus saja menyalahkan nya padahal dia sudah bekerja keras! Lihat lah penderitaan nya karena Lisa juga putrimu, appa!" Teriak Chaeyoung ditengah isak tangis nya.

Ucapan putrinya kembali membuat Minho tersentak. Ingin berkata, tapi mulut nya bungkam. Ia tidak bisa mengelak, karena semua perkataan Chaeyoung benar adanya.

"Kalian selalu saja membandingkan antara aku dan Lisa... Tapi kami ini berbeda, appa. Jangan samakan kami. Dia adalah Lisa, jadi biarkan dia membuktikan dirinya dengan caranya sendiri."

"Chaeng-ah, appa hanya---"

"Apa lagi?! Lisa sudah banyak terluka karena kalian! Jadi jangan pernah sakiti perasaan nya lagi dengan keegoisan mu, appa!" jawab Chaeyoung muak, lalu pergi meninggalkan sang ayah yang terdiam dengan wajah terkejut.

Minho masih terdiam di sana, dengan perasaan kacau dan gelisah. Kejadian kali ini, sungguh membuat dada nya sesak.

"... Apa yang sudah ku lakukan?"

...

Jihyun membulatkan niatnya untuk masuk ke kamar sang bungsu setelah berpikir cukup lama. Entah kenapa hatinya tergerak, menyuruh nya masuk ke dalam kamar yang baru pertama kali ia datangi ini.

Shine With You[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang