Entah sudah yang ke berapa kalinya gadis blonde itu menghela napas sembari memasang wajah gusar. Mata sipit nya pun kembali beredar mengamati setiap sudut cafetaria untuk mencari keberadaan seseorang.
Tapi tetap saja, meski jam makan siang sudah menjelang, ia masih juga belum melihat saudari kembar nya itu barang sehelai surai cokelat nya sekalipun.
"Kau sedang mencari siapa, Chaeng-ah?" tanya Jihyo mulai penasaran dengan tingkah aneh yang sedang ditunjukkan oleh temannya itu. Namun sayang, sang empu justru tak menggubris dan hanya sibuk dengan kegiatan nya sendiri.
"Chaeyoung, sebenarnya ada apa? Kau terlihat gelisah."
"Eoh?" Chaeyoung menegak. Buru-buru berbalik menghadap Jihyo dan Dahyun yang duduk di hadapan nya lalu tersenyum bingung.
"A-apa? Kalian tadi bicara apa?"
"Jadi kau tidak dengar?"
"Miane, tadi aku sedang mencari seseorang. Tapi seperti nya dia tidak makan siang disini," ujar Chaeyoung menjelaskan.
Jihyo terdiam sejenak. Memang sikap teman nya hari ini jauh berbeda dari biasanya. Tentu ia semakin penasaran. Apalagi Jihyo bisa menebak siapa orang yang kini sedang dicari Chaeyoung, dan ia sangat yakin dengan dugaan nya itu.
"Chaeng-ah, kau pasti mencari Li---"
"Ah, aku lapar! Cepat habiskan makan siang kalian," Jihyo terpaksa mengatup mulut nya yang bahkan belum sempat menyebut nama Lisa.
Gadis blonde itu terlihat gelapan, membuat nya tak kuasa menahan senyum karena Chaeyoung sama sekali tak bisa menyembunyikan ekspresi paniknya.
"Chaeng-ah."
"Hm?"
"Kemarin kau di panggil kepala sekolah, kan? Apa yang kalian bicarakan waktu itu?" Chaeyoung menghentikan pergerakan tangannya setelah mendengar pertanyaan Dahyun. Padahal sebisa mungkin ia tak ingin membahas hal ini lagi, terlebih dengan kedua temannya. Chaeyoung tak suka.
"...Bukan apa-apa."
"Tapi aku dengar anak pembuat masalah itu juga dipanggil bersamamu. Itu benar, kan?"
"Kalau benar kenapa?"
"Memang nya kenapa lagi? Aku tahu anak itu pasti dimarahi lagi, kan? Di waktu yang sama dia juga membuat masalah," Chaeyoung tak menjawab.
Semua yang dikatakan Dahyun memang benar, ia tak bisa menyangkal. Tapi Chaeyoung merasa jengkel. Padahal selama ini ia tak pernah marah atau kesal saat ada seseorang yang membicarakan hal buruk tentang Lisa meskipun itu temannya sendiri. Tapi sekarang? Perasaan nya berbeda.
"Setelah kembali dari ruangan kepala sekolah kau juga terlihat murung. Aku tahu kau pasti tidak nyaman harus mendengar omelan kepala sekolah pada anak itu." Jihyo mendelik setelah mendengar ucapan Dahyun.
Temannya yang satu ini memang bermulut ringan, bahkan dia tidak sadar dengan situasi. Chaeyoung sudah menunjukkan wajah tak suka seperti itu tapi Dahyun masih saja meneruskan perkataan nya.
"Dahyun, sudah cukup. Diam lah."
"Jihyo, kau pun tahu bagaimana sikap anak itu kan? Dia suka bertindak semaunya. Bahkan Chaeyoung pun---"
Brak!
Ucapan Dahyun seketika terhenti saat Chaeyoung tiba-tiba berdiri hingga membuat kursi yang ia duduki terjatuh. Tangannya tampak terkepal, gadis blonde itu benar-benar terlihat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shine With You[End]✔
Short StoryKau dan aku berbeda, tapi kita tetaplah satu jiwa. Dimana pun kau berpijak, maka aku adalah bayangan yang akan selalu mengikuti mu.