08. Problem(2)

2.4K 392 66
                                    

Sejak tadi gadis blonde itu tampak begitu enggan untuk mengangkat kepalanya. Ia hanya berdiri diam tanpa mengatakan sepatah katapun. Bahkan untuk bernapas saja terasa begitu sesak.

Tatapan tajam dari wanita berumur lebih dari setengah abad di hadapan nya ini benar-benar membuat Chaeyoung bungkam. Meskipun ini bukan pertama kalinya, tetap saja Chaeyoung merasa gugup bila berhadapan langsung dengan kepala sekolah.

"Kenapa diam saja? Bukankah kau harus mengatakan sesuatu?" Chaeyoung terkesiap. Setelah 10 menit keduanya saling terdiam, akhirnya ia mendengar wanita itu berbicara. Setidaknya ini membuat nya sedikit lega.

"Saya---"

"Bicaralah yang santai. Aku tidak mau mendengar cucu kesayangan ku ini berbicara formal padaku," Chaeyoung terdiam sejenak.

Bersusah payah ia menelan saliva nya gugup, lalu memberanikan diri mengangkat kepalanya dengan percaya diri.

Benar, tidak ada hal yang harus membuat nya takut kan? Lagi pula wanita yang menjabat sebagai kepala sekolah sekaligus pemilik sekolah ini adalah neneknya sendiri, Hwang Junghee.

"... Kenapa nenek memanggilku?"

"Tanpa bertanya pun kau sudah tahu jawaban nya, kan?" balas Junghee cepat sembari menyunggingkan senyum kecut.

Chaeyoung tampak mengulum bibirnya gusar. Ini sebabnya ia selalu gugup bila harus berhadapan langsung dengan neneknya. Junghee sulit ditebak. Sangat mirip dengan seseorang.

"Semuanya baik-baik saja. Jadi tidak ada yang perlu nenek khawatir kan."

"Begitu?"

Brak!

"Lalu apa ini?" Chaeyoung menegak saat Junghee melempar tumpukan dokumen di atas meja kerjanya.

Hingga sesaat kemudian gadis itu pun terbelalak melihat foto dan nama Lisa tertera diantara beberapa kertas yang berserakan.

"Bukankah waktu itu aku sudah meminta mu untuk menyadarkan anak itu? Tapi kenapa dia masih saja membuat masalah di sini?" pertanyaan yang dilontarkan oleh Junghee berhasil membuat gadis blonde itu membisu. 

Dipertemuan mereka yang sebelumnya pun, Junghee juga menyelidiki setiap tindakan yang dilakukan oleh Lisa, dan meminta agar Chaeyoung menegur atau memarahi saudarinya yang suka membuat masalah itu.

Tapi usaha nya sia-sia. Lisa sama sekali tidak mendengar kan. Bahkan gadis itu tidak peduli sama sekali dengan kemurkaan keluarga nya jika ia membantah.

"Ck, mau sampai kapan dia akan bersikap seenaknya seperti ini? Menyusahkan," gumam Junghee sembari memijit pelipisnya yang berdenyut. Lalu kembali melirik kearah Chaeyoung yang berdiri diam di depan nya.

"...Aku dengar anak itu juga tidak mengikuti kelas privat yang aku pilihkan. Benar begitu?"

"I-itu," Chaeyoung tampak gelagapan.

Sesuai dugaan nya, Junghee pasti akan mengetahui hal ini. Bagaimana tidak? Bahkan neneknya itu sampai tahu hal-hal apa saja yang dilakukan Lisa meski sekecil apapun.

Dan jika Junghee sampai tahu kegiatan yang Lisa lakukan di luar sana, mungkin kemurkaan nya tidak dapat di elak kan.

"Nenek, waktu itu aku sudah memperingati nya. Tapi dia tidak mendengar kan ku. Dia---"

Ceklek!

Chaeyoung menghentikan ucapannya saat pintu ruangan tiba-tiba terbuka, menampakkan sosok gadis berponi yang sedang berdiri di ambang pintu dengan wajah dinginnya.

Shine With You[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang