22. Sorry

2.9K 386 138
                                    

Chaeyoung tampak memainkan jemarinya gusar di kursi tunggu. Pandangan nya juga tak beralih menatap pintu ruang IGD yang kini masih tertutup dengan rapat.
Ia takut, wajah pucat adiknya tadi bahkan masih terbayang sampai sekarang. Membuat nya tak bisa tenang sedikit pun.

"Chaeyoung, apa kau sudah mengabari kedua orang tuamu?" Joohwan bertanya, yang kemudian dibalas gelengan pelan oleh Chaeyoung.

"Sepertinya Lisa tidak akan suka kalau melihat appa dan eomma disini nanti."

"Kau benar. Tapi mereka harus tau tentang keadaan Lisa sekarang. Jadi biar aku saja yang mengabari mereka," gadis blonde itu hanya mengangguk.
Ia tak terlalu peduli karena sudah muak dengan sikap kedua orang tuanya. Mereka datang pun paling hanya membuat keributan lagi dan lagi.

Sekarang tak ada yang lebih penting baginya selain memikirkan keadaan Lisa. Sudah lama waktu berlalu, tapi dokter yang sedang menangani Lisa belum juga keluar.

"Tenang lah, Chaeng-ah. Lisa akan baik-baik saja. Kau tahu kalau adikmu itu anak yang kuat, kan?" Chaeyoung menoleh kearah sang bibi yang tersenyum. Seakan tahu isi hatinya sekarang, Hyoyeon terus berusaha untuk membuat nya tenang.

"Eomma benar. Lisa itu tahan banting. Jadi aku yakin, dia akan baik-baik saja."
Chaeyoung terkekeh pelan.

Walau benar, tetap saja ia tak mau kalau terjadi sesuatu yang buruk terhadap adiknya. Chaeyoung tak akan siap menerima nya.

Tak lama setelah keheningan itu menyergap, suara derap langkah yang samar kian mendekat menghampiri mereka. Minho dan Jihyun di sana, dengan napas yang tersengal menghampiri Joohwan yang berdiri tak jauh dari pintu masuk IGD.

"Dimana Lisa?" tanya Minho cepat.

"Masih di periksa, tunggulah sebentar lagi." terdengar helaan napas berat dari pasangan hwang itu.

Sepertinya mereka sangat terkejut dengan kabar ini, sampai-sampai mereka datang tanpa mengganti pakaian dulu. Keduanya masih betah mengenakan piyama yang tampak sengaja dibaluti jaket karena buru-buru.

"Eoh, Chaeyoung?"

"Appa pikir kau pergi kemana, ternyata kau disini?" gadis blonde itu tak menggubris.
Ia masih kesal dengan kejadian hari ini. Padahal ayahnya tadi bersikap seolah tak peduli, tapi sekarang apa ini? Apa mereka mau bersikap sok baik? Jika benar, sayang nya sudah terlambat. Mungkin Lisa tak akan mau bertemu mereka lagi. Hatinya sudah terlalu sakit.

Ceklek~

Perhatian mereka teralih saat pintu ruangan terbuka. Buru-buru Minho pun menghampiri dokter wanita bermarga Choi itu yang juga diikuti oleh anggota keluarga nya yang lain.

"Bagaimana keadaan nya, dokter? Lisa baik-baik saja, kan?" dokter Choi tak langsung menjawab. Ia diam sejenak sambil menghela napas ringan. Lalu menatap satu persatu anggota keluarga hwang yang terlihat sangat khawatir.

"... Dia kelelahan, seperti nya Lisa terlalu memaksakan diri sampai keadaan nya jadi drop. Apa belakangan ini ada aktivitas yang membuat nya lupa untuk beristirahat?" tanya dokter Choi serius yang membuat mereka bungkam.

"Ah, ya... Dia selalu berlatih dance setelah pulang sekolah. Juga..., tiap hari Lisa belajar sampai tengah malam." Jawab Chaeyoung pelan saat tak satupun dari mereka yang ingin bersuara.
Mendengar nya dokter Choi pun mengangguk paham. Sepadat itu keseharian yang harus gadis itu jalani, pantas saja dia sampai kelelahan.

"Sebaiknya kalian perhatikan dia, jangan sampai Lisa kelelahan lagi. Itu tidak bagus untuk kesehatan nya."

"Ta-tapi sekarang Lisa baik-baik saja, kan?" kini Jihyun yang bertanya, dari suaranya terdengar jelas bahwa ia khawatir.

Shine With You[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang