yena dan yujin berjalan berdampingan menuju gedung perempuan. murid kelas pilihan akan melaksanakan razia di gedung perempuan hari ini. hari sabtu kemarin, junkyu dan chaewon menanyakan pendapat tentang ini kepada murid kelas pilihan.
awalnya, tentu saja ogah-ogahan. tapi setelah penawaran ini itu dari osis, akhirnya murid kelas pilihan meng-iyakan permintaan tersebut. sembilan belas orang yang akan melaksanakan razia karena junkyu, chaewon, dan nako harus menyiapkan pertandingan futsal di lapangan futsal indoor yang juga berada di gedung utama.
yena, yujin, jihoon, dan jeongwu mendapat tugas untuk melakukan razia di kelas dua belas. awalnya yena menolak. tapi tidak jadi saat wonyoung hampir berlutut dihadapannya karena tidak berani jika harus me-razia kelas dua belas.
"cuman lima kelas kan?" tanya yujin saat mereka berempat sudah berada di lantai tiga gedung perempuan.
"masuknya bareng tiap kelas?" tanya jeongwu.
"err, gue nggak ikut masuk di kelas 12ㅡ4p ya."
"kenapa, kak?" tanya yujin.
yena menggaruk tengkuknya bingung. masalahnya itu adalah kelas karin dan yena takut jika dia masuk hanya menyulut kemarahan saudari tirinya itu.
"yaudah gak papa. lo nunggu didepan kelas aja." ucap jihoon memecah kebingungan.
kini mereka berempat sudah sampai didepan kelas 12ㅡ1p yang terlihat ramai. pasti karena ini adalah classmeeting yang artinya jam kosong dari awal sampai akhir. mereka hanya diwajibkan melihat pertandingan. sementara sekarang sedang break sebelum nanti jam dua belas futsal perempuan diadakan.
"assalamualaikum, permisi." yujin memimpin masuk. walau dia masih kelas sepuluh, jangan remehkan keberanian gadis itu. mau itu kakak kelas pun dia berani menendang wajah orang yang tidak sopan atau berperilaku jelek.
"wih ada apa nih murid kesayangan para guru ke kelasnya para rakyat jelata?" celetuk gadis yang berada di kursi belakang.
yujin mengernyitkan dahi jijik. bukannya murid biasa tidak boleh memakai make up ya? tapi gadis itu dan empat temannya memakainya dengan tebal. dan mereka menggunakan rajutan warna mencolok yang menutupi seragam.
ini sih razia tidak perlu dicari. baru dilihat saja sudah ketahuan mana yang harus disita.
"eh tapi mas-nya dua ganteng gak papa kok ke kelas kita. ada apa nih mas? minta nomor wa?"
yena mendengus dengan senyuman miring. membuang muka kearah pintu kelas. ah kelas macam apa ini. hanya kelima gadis itu yang berkoar-koar. sementara yang lain terlihat diam dan takut.
"oke, kakak-kakak kelas duabelas yang terhormat. kami disini mewakili osis akan merazia semua murid disini. jadi yang merasa membawa, hp, makeup, baju yang tidak memenuhi peraturan seragam sekolah, benda yang tidak berkaitan dengan sekolah, bisa dibawa kedepan tanpa harus digeledah kan?" yujin berucap.
"emang elu siapa berhak nyita ini semua? kita beli pakek uang kita loh gak minta sama lo."
siswi yang berada di kelas kecuali kelima gadis tersebut membuka tas mereka lalu mengeluarkan semua isinya. tidak ada yang mencurigakan kecuali saat gadis yang berada dipojok depan menjerit.
jeongwu yang berada tepat didepan gadis itu bahkan hampir saja terjungkal ke belakang.
"aHAHAHAH, JIJIK SI CIMOL BAWA BANGKAI CICAK KE SEKOLAHAN." tawa menggelegar dari kelima gadis tersebut terdengar.
yujin berjalan mendekat dan benar saja di tas siswi tersebut ada dua bangkai cicak. apa ini? diskriminasi di sekolah?
"wu, bantu buang cicaknya." ucap yujin ke jeongwu. jeongwu segera mengambil tisu sementara jihoon mulai mengecek barang bawaan siswi disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
treasure zone.
Fanfiction❛❛we're choosed student.❜❜ ©treazone project. 🏆O1 in #yena. 🏆O3 in #haruto. 🏆O6 in #treazone. 🏆O4 in #hitomi.