Kabar baik! Telah ada pendonor ginjal yang cocok dengan ginjal Yoshi. Dini hari tadi dokter spesialis yang menangin Yoshi memberi kabar kepada Asahi dan tentu saja Asahi langsung mengabari Junkyu dan Yedam.
Operasi akan diadakan jam empat sore atau setengah jam dari bel pulang sekolah.
"Chae, Nanti lo ikut gue ya?"
Chaewon yang sedang menaruh buku di loker menengok pada Junkyu yang bersandar di loker sebelah.
"Mau kemana, Kyu?"
Junkyu mendekatkan bibirnya pada telinga Chaewon, "Yoshi operasi nanti. Udah ada pendonor."
Chaewon membulatkan matanya. Tanpa sadar Chaewon melompat kecil lalu memegang lengan Junkyu. Merasa senang atas kabar yang Junkyu beri. Ya, tanpa sadar padahal sekarang mereka berada di area sekolah dan siapapun bisa melihat mereka kan?
Yena juga bisa melihat. Padahal Yena berniat ke area loker karena ingin menaruh bukunya tapi langkahnya terhenti diambang lorong karena pemandangan didepannya.
Yena bisa melihat, pun dengan Jihoon yang berada dibelakangnya kan? Jihoon berniat mengantar Yena tapi kejadian yang mirip dengan kejadian di perumahan mereka terjadi lagi.
"Kenapa kayak tukeran pacar ya?" gumam Jihoon yang tentu masih didengar Yena.
"Gila apa lo?" Jawab Yena.
"Gue cemburu, ntan." Bisik Jihoon masih dalam posisi diambang lorong.
"Apa lo fikir gue nggak? Edan aja."
Beberapa saat setelahnya terlihat bahwa Junkyu menyadari keberadaan Yena dan Jihoon karena posisi-nya yang menghadap kearah Yena dan Jihoon langsung sementara Chaewon membelakangi mereka
Junkyu dengan sigap langsung mundur menjaga jarak dari Chaewon. Mungkin lelaki itu sadar kalau posisinya tadi dapat mengundang kesalahpahaman. Apalagi dalam masa-masa hubungan keempatnya sedang renggang atau saling menyimpan rahasia.
Yena berdeham lalu berjalan tetap menuju ke tujuannya tadi yaitu loker untuk menaruh buku. Wajahnya terlihat biasa saja padahal dalam dirinya sangat panas seperti terbakar api cemburu.
Kalau bisa juga dia akan berteriak kepada Chaewon, "Ngapain sih Lo pegang-pegang pacar gue?"
Tapi dia masih sadar diri kalau dia melakukan itu bukannya malah membuat Chaewon takut mungkin Chaewon akan mengira dia alay.
Setelah Yena menaruh buku dan menutup loker kembali ternyata yang lain masih belum kembali dan masih tetap berada di sekitar loker bahkan Jihoon juga sudah berjalan mendekat dan berdiri di dekat Yena.
"Kalian pulang sekolah sibuk nggak?" Tanya Chaewon.
Yena menggeleng dan Jihoon menjawab, "Nggak."
"Ikut gue sama Junkyu yuk?"
"Kemana?" Tanya Yena.
"Kalian mau kemana?" Tanya Jihoon.
Junkyu menyela, "Omongin masing-masing aja."
Junkyu menggenggam tangan Yena lembut lalu menariknya menjauh dari tempat loker. Hal sepele tersebut membuat Yena berdebar lagi dan lagi padahal sudah biasa dia lakukan dengan Junkyu.
Setelah Junkyu dan Yena menghilang di belokan lorong, Jihoon dan Chaewon kembali saling menatap.
"Lo mau kemana sama Iqbal?"
Chaewon sempat diam sejenak saat melihat raut wajah Jihoon mulai tidak enak. Entah kenapa rahang lelaki itu mengetat dan urat lehernya terlihat sekilas menandakan Jihoon tengah marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
treasure zone.
Фанфик❛❛we're choosed student.❜❜ ©treazone project. 🏆O1 in #yena. 🏆O3 in #haruto. 🏆O6 in #treazone. 🏆O4 in #hitomi.