chaewon mengernyit heran saat melihat motor jihoon berhenti di depan rumah yena. sekarang jam delapan malam dan chaewon sedang duduk di ayunan halaman rumah. kebetulan juga gerbang rumahnya terbuka karena tadi ayah dan ibunya pergi bekerja.
chaewon heran saja. bukannya tadi pulang sekolah jihoon sudah berbicara dengan yena? hingga chaewon terpaksa pulang dengan hyunsuk. tapi malam-malam seperti ini jihoon ke rumah yena juga? tanpa memberitahu chaewon?
gadis berambut sepunggung itu berjalan keluar gerbang untuk memastikan sekali lagi dan benar itu motor jihoon. chaewon menghela nafas, kenapa rasanya aneh ya padahal kalau chaewon positif thinking, yena dan jihoon tidak akan berselingkuh huhh memikirkannya saja sudah pasti tidak mungkin.
yena punya junkyu, apalagi yang yena cari dari seorang jihoon ramadhan yang julidnya minta ampun? tapi kalau chaewon overthinking, bisa jadi juga. chaewon saja yang dulunya suka junkyu bisa suka jihoon, apa yena juga seperti itu?
"ah goblok gue mikirin yang enggak-enggak. disana pasti juga ada hyunsuk. mereka pasti punya urusan yang penting, iya penting." chaewon tersenyum meyakinkan diri.
namun setelahnya senyum itu pudar, "tapi urusan mereka apa? kenapa jihoon gak kasih tau gue."
chaewon menggerutu dan berbicara dengan dirinya sendiri didepan gerbang rumah sembari mengamati motor jihoon yang terparkir di depan gerbang rumah yena. beberapa menit setelahnya deru motor terdengar.
benar saja junkyu baru pulang. masih menggunakan seragam sekolah ditutupi jaket hitam. awalnya junkyu ingin langsung masuk pekarangan tapi melihat chaewon disana sendirian akhirnya junkyu berhenti didepan gerbang rumahnya sendiri yang berada di seberang rumah chaewon.
setelah melepas helm, junkyu menghampiri gadis yang menggunakan piyama dan sandal rumah itu.
"lo ngapain malem-malem diluar rumah?" tanya junkyu sambil mengacak rambutnya yang lepek setelah memakai helm.
"gak ngapa-ngapain kok. oh iya, kyu. lo ada dikasih tau yena gak dia ada urusan apa sama jihoon?" tanya chaewon.
junkyu mengernyit, "gue nggak dikasihtau apa-apa. ah, apa yang tadi ya?"
"tadi? lo dikasih tau apa?"
"mereka mau beli kalung. udah itu aja yang gue tau."
"beli kalung? buat siapa, apa mamanya? kenapa nggak ngajak gue?" gumam chaewon.
junkyu mengedarkan pandangannya lalu melihat motor yang terparkir didepan gerbang rumah yena. setelah meneliti, junkyu mendecak. motor jihoon.
"jadi lo didepan ngeliatin motornya jihoon? gak usah mikir aneh-aneh, chae. nggak mungkin mereka berdua kayak gitu. gue kenal yena dan gue juga kenal jihoon."
"ya, tapi dia lebih milih bareng yena daripada gue." lirih chaewon membuat junkyu kembali ingat saat yena lebih memilih pulang dengan jihoon tadi.
"percaya aja dan semua bakal baik-baik aja."
"apa karena kita sibuk ya, kyu? kita terlalu sibuk osis. gimana kaloㅡ"
"its okay. mereka pasti ngerti, sekarang kita juga gak bakal sibuk lagi." sebenarnya ada keraguan diujung lidah junkyu saat mengatakannya.
"lo bener, gue gak boleh mikir aneh-aneh. btw, kenapa lo baru pulang?"
"gueㅡnongkrong sebentar."
chaewon mengerling malas, "jangan bohong sama gue, iqbal. gue tau ya daripada nongkrong, lo pasti milih tidur."
"tapi jangan kasih tau siapa-siapa ya?" chaewon mengangguk.
"gue nemenin yoshi di rumah sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
treasure zone.
Фанфик❛❛we're choosed student.❜❜ ©treazone project. 🏆O1 in #yena. 🏆O3 in #haruto. 🏆O6 in #treazone. 🏆O4 in #hitomi.