22. ANTAGONIST OR . . .

57 8 1
                                    

Karakter antagonis.

Menurut penjelasan yang kucari di internet, karakter antagonis bisa berarti orang yang menentang, berjuang melawan, atau bersaing dengan tokoh utama suatu cerita.

Aku menganggap sepele penjelasan sederhana itu. Pokoknya semua orang yang menentang dan mengacaukan rencana pemeran utama, adalah tokoh antagonis. Begitu, kan?

Tapi bagaimana kalau tokoh utama suatu cerita adalah orang yang jahat?

Apakah orang yang menentang si tokoh utama itu (walau sebenarnya ia melakukan hal yang baik), bisa disebut sebagai tokoh antagonis? Bukankah kalau seperti ini pemetakan tokoh protagonis dan antagonis, ditentukan oleh sudut pandang?

Bukan, aku bukan mencari keterangan tentang hal ini karena drama baru yang kami perankan. Aku mencarinya karena hidupku sekarang mungkin bergantung pada pemetakan karakter protagonis, antagonis, dan tritagonis dalam dunia ini.

Dari sudut pandangku yang masuk ke dunia 'Love From Heaven', aku sudah tahu siapa pemeran protagonisnya, Tae Darvid Kreepolrerk, pemeran utama yang kedudukannya tak pernah berubah sejak awal. Tapi bagaimana dengan pemeran lain? karakter antagonis dan tritagonisnya?

Berbulan-bulan menjalani kehidupan di dunia ini membuat pandanganku pada setiap pemeran yang ada menjadi berubah. Sawana yang kupikir pemeran utama, ternyata tak begitu sering masuk dalam kehidupan P'Tae yang begitu sibuk dan Achara yang kupikir adalah antagonis terbesar dari cerita ini, tidak memancing konflik apa pun.

Semakin aku mengenal Achara, aku makin merasa ia tidak menyandang predikat sebagai pemeran antagonis. Kalau pun ia memang memiliki racun yang tersembunyi di balik lengannya, ia menyembunyikannya dengan sangat rapi. Aku sama sekali tidak bisa mendektsinya.

Selama dua minggu aku mengamatinya di lokasi syuting, ia normal. Ia ramah namun tidak over friendly, ia tak pernah mengurui para juniornya tapi selalu siap untuk memberikan masukan dan saran yang bagus untuk meningkatkan kemampuan berakting, dan yang lebih penting lagi ia tidak pernah berusaha untuk mendekati P'Tae.

Apa karena tidak ada lagi perasaan cinta diantara Sawana dan P'Tae, karakter Achara juga berubah, mungkinkah ia tidak memiliki perasaan lagi untuk P'Tae?

Tapi bisa saja, sih, mereka belum kelihatan akrab karena aku mengamati saat jadwal syutingku berlangsung, yaitu di minggu-minggu awal syuting drama. Tapi bagaimana saat giliran P'Kim, Bas, dan Ter?

"Selama di lokasi syuting, apa menurut kalian Achara jadi lebih dekat dengan P'Tae?", tanyaku di sela-sela waktu istirahat kami. Walau hari ini hanya P'Tae yang memiliki jadwal syuting, tapi kami tetap berkumpul di apartemen Bass untuk nongkrong sekaligus bertukar informasi menarik yang terjadi di lokasi syuting.

Bass dan Ter yang tengah duduk di lantai karena bermain game console tidak terlalu mendengarkan pertanyaanku, untung masih ada P'Kim yang berinsiatif untuk menjawab, "Chara ramah pada semua orang, termasuk P'Tae. Jadi menurutku interaksi di antara mereka biasa saja"

Aku berdecak tak sabar sambil mendelik ke arah Bass dan Ter. P'Kim adalah orang yang paling cuek dan tidak peka, aku tidak percaya sepenuhnya pada pendapat yang ia kemukakan. Lagi pula jadwal syuting P'Kim berada di minggu setelah jadwalku, siapa tahu saja saat itu P'Tae dan Achara masi canggung sebagai orang asing.

"Kalau menurut kalian bagaimana, Ter, Bass?" kali ini aku bangkit dari sofa dan menyodok pinggang keduanya dengan jari telunjukku, membuat mereka mengaduh kesakitan dan menoleh ke arahku dengan sebal.

"P'Tee mau membuat kami mati ya?"

"Padahal sedikit lagi aku menang, Phi!"

Aku mengibaskan sebelah tanganku, mengabaikan protes dua bocah itu, "aku tidak akan mengganggu kalian lagi setelah kalian menjawabku", melihat kerutan bingung di wajah mereka berdua, aku kembali mengulangi pertanyaanku, "Menurut kalian apa P'Tae dan Achara menjadi dekat setelah proyek drama ini?"

Give Me Back My Life As Beam!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang