Rasanya sulit bagi Tae untuk bisa mempercayai kata-kata Tee. Memang selama beberapa bulan ini hubungan di antara Tae dan Tee sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan, Tee sudah terbiasa dengan kebiasaan Tae untuk mengantar jemput Tee, dan tidak merasa canggung lagi akan sentuhan fisik, seperti tindakan mengelus kepala yang biasa Tae lakukan.
Perkembangan ini tentu saja membuat Tae sangat bahagia, tapi saat Tee tiba-tiba saja datang di pagi hari dan meminta Tae untuk tidak menahan diri menunjukkan cintanya karena ia juga ingin belajar mencintai Tae, bukan hanya kebahagiaan yang menyelimuti Tae, tapi juga keraguan dan rasa takut.
Perubahan sikap yang terlalu drastis biasanya tidak akan berakibat baik. Tae ingin hubungannya dengan Tee berlangsung lama, kalau bisa selamanya, jadi ia tidak ingin pria itu mengambil keputusan secara terburu-buru tanpa tahu apa yang telah menunggu mereka di masa depan.
"Tee . . ." panggil Tae lembut, ia bingung bagaimana menyampaikan maksudnya tanpa membuat Tee merasa tersinggung, "Phi sangat mencintai Tee. Phi ingin hubungan yang kita jalin bertahan sampai batas waktu yang tidak tertentu, apa Tee juga memiliki pemikiran yang sama?"
Tee memandang Tae dengan penuh keyakinan, ia mengerti kekhawatiran Tae akan perubahan sikapnya yang terjadi dalam semalam, "Tee tahu Phi. Tee pun menginginkan hal yang sama, dan Tee tahu apa yang akan kita alami di masa depan. Tidak ada hubungan yang berlancar dengan mudah dan tanpa masalah, Tee pun tahu hubungan di antara dua pria pasti akan lebih sulit, tapi Tee yakin selama kita berdua menghadapinya bersama, kita pasti bisa membuat hubungan ini berhasil"
Kata-kata dan keyakinan Tee membuat Tae seakan melayang. Setelah sekian lama menunggu lampu hijau dari Tee, akhirnya ia bisa merengkuh cintanya tanpa perlu menahan diri, "Kita harus menghadapi P'Jane dan manajemen, itu tidak akan mudah", Tae meletakan sendok dan memundurkan kursinya untuk berdiri.
"Tee tahu, kita akan jelaskan pada mereka perlahan-lahan. Kita tahu mereka tidak akan tega memisahkan kita, kan" sahut Tee, dengan senyuman tipis yang tersungging di bibirnya, Tee terus mengikuti gerakan Tae dan tak pernah melepaskan padangannya dari kedua mata pria itu.
Tae mengitari meja mereka dan menarik kursi di sebelah Tee, "Kalau hubungan kita sampai diketahui oleh HighFive atau publik, pasti akan sangat heboh. Mungkin ada banyak yang harus kita korbankan"
Mengingat mimpinya tadi malam, Tee tahu jelas apa yang Tae maksudkan, "Bernyanyi dan membuat orang bahagia adalah impian P'Tae selama ini, Tee tidak akan membuat Phi memilih di antara karier atau hubungan kita. Tee yakin kalau menghadapinya bersama kita pasti bisa mendapatkan kedua-duanya"
Tae yang sudah duduk di sebelah Tee, mengelus kepala pria itu dengan lembut, "Hubungan ini pasti membuat keluarga kita terkejut. Walau kita akan meyakinkan mereka secara perlahan, namun bisa saja selama prosesnya kita membuat mereka sedih, apa Tee tidak apa-apa?"
Kini Tee menyurukkan kepalanya ke dada Tae, wangi segar sabun yang menguar dari tubuh pria itu membuat Tee memejamkan matanya. Wangi ini, kehangatan ini, kelembutan Tae yang sekarang merengkuh seluruh tubuhnya sambil mengelus punggung Tee, bahkan rintangan sesulit apa pun yang akan mereka hadapi di masa depan tidak akan membuat Tee melepaskan perasaan ini.
Sudah satu kali ia mengalami kematian. Kematian yang mengajarkannya untuk tidak ragu mengambil langkah sebelum ia merasa menyesal di kemudian hari, dan ditambah dengan kepribadian pantang mundur Beam yang ada dalam dirinya, membuat Tee yakin kalau ia dan Tae pasti bisa memperjuangkan hubungan mereka.
"Aku tidak ingin membuat mereka sedih, tapi aku tahu kalau aku tidak menerima cinta dari Phi, aku telah melewatkan hal paling berharga dalam hidupku, aku tidak ingin nantinya menyesal seumur hidup," dengan nada bergetar, Tee mengeratkan pelukannya, " aku tidak ingin saat kematian sudah di depanku, aku hanya bisa berandai-andai kebahagiaan macam apa yang kudapatkan kalau aku bersamamu, bukannya membayangkan kenangan indah yang telah kurasakan karena bersamamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me Back My Life As Beam!!!
FanfictionDisclaimer: - This story is work of fiction. The story does not depict how the actors/actress live their lives nor does it reflect their personality in real life; - Any similarities of the story to real persons, places, and events is purely coincide...