Beam pikir selama ini ia salah dengar, tapi ternyata tidak. Orang-orang masih saja memanggilnya dengan nama yang tidak ia kenali.
Selain itu ada hal aneh lain yang Beam rasakan. Dengan gerakan, kesadaran, dan suara yang belum sepenuhnya pulih, Beam memang tidak bisa menerima banyak tamu, tapi mengapa keluarga terdekat yang seharusnya berada di samping Beam tidak kunjung datang. Kemana Forth?
Kenapa orang-orang yang selama ini datang menjenguknya dan berbicara dengan dokter malah wajah-wajah yang tidak ia kenali? Apa Forth meminta orang-orang itu untuk datang dan menjaga Beam? tapi kenapa mereka semua juga memanggilnya dengan nama asing itu?
Hal-hal ini terus berputar-putar di kepala Beam dan membuatnya kalut. Maka, tiga hari setelah kondisinya menunjukkan perkembangan dan ia mampu mengeluarkan suara, hal pertama yang Beam lakukan adalah mengoreksi nama yang para dokter dan suster sematkan padanya.
"Namaku Baramee Vongviphan, bukan Thanapon" jelas Beam dengan suara parau. "Dan kemana suamiku? aku tidak melihatnya sejak aku sadar, kenapa malah orang asing yang mengunjungiku?"
Senyuman yang sebelumnya terlukis di wajah kedua orang dokter yang tengah memeriksa keadaan Beam pun berangsur-angsur meredup dan digantikan oleh tatapan bingung. "Anda tidak mengenal siapapun yang menjenguk kemarin?" tanya dokter yang dijawab Beam dengan gelengan lemah.
"Dan anda tidak kenal siapa itu Thanapon Jarujitranon?" lagi-lagi Beam menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak tahu siapa itu. Kenapa kalian selalu memanggilku dengan nama itu? Sebagai sesama dokter aku tahu sebelum menemuiku kalian akan mengecek status pasien terlebih dahulu, tapi apa mungkin kalian salah membaca namaku?"
Selama beberapa detik kedua dokter tersebut terlihat tegang dengan kata-kata Beam, namun secepat ekspresi itu datang, secepat itu juga menghilang karena berikutnya raut wajah itu segera berganti dengan senyuman profesional dan sorot mata yang menenangkan, khas para dokter.
"Baiklah, kami mengerti. Nanti akan kami sampaikan pada keluarga anda apa yang baru saja Tuan rasakan..." jawab salah satu di antara mereka.
"... Lalu, kami memang melihat kemajuan kondisi anda. Secara fisik, anda sudah jauh lebih baik dan hanya perlu perawatan selama beberapa hari ke depan untuk pemulihan" timpal dokter lainnya "tapi, sepertinya kami harus melakukan beberapa test lagi setelah mengkonfirmasikan tindakannya pada keluarga anda"
Walau kedua dokter itu terlihat begitu tenang menjelaskan keadaannya, tapi Beam menyadari ekspresi aneh yang secara tak sengaja mereka keluarkan, selain itu ia juga sadar bahwa sedari tadi mereka berdua tidak menyebutkan namanya. Namun Beam tidak mengatakan apa-apa, ia hanya mengangguk dan membiarkan kejanggalan ini.
Ia tidak tahu apa yang terjadi tapi yang terpenting saat ini adalah memulihkan kondisi tubuhnya, kemudian ia harus segera menghubungi Forth.
(***)
Aku termangu menatap bayangan yang terpantul di cermin. Wajah yang terpantul di sana masihlah wajah Baramee Vongviphan yang kukenali. Memang walau terlihat sedikit berubah, itu karena wajahku menjadi lebih tirus. Selain itu semuanya masih sama, tapi bagaimana mungkin semua orang mengatakan aku bukan Baramee Vongviphan?
Merasakan kepalaku yang kembali berdenyut-denyut, aku menghempaskan tubuh di atas kloset sambil mengusap seluruh mukaku dengan kasar. Kejadian yang baru saja ku lewati beberapa jam sebelumnya kembali menyeruak dalam ingatanku.
Tak berapa lama setelah kedua dokter itu pergi, secara tiba-tiba pintu kamarku terbuka dan menghamburlah beberapa orang, termasuk seorang wanita yang tengah berlinang air mata, ke arahku. Sambil menangis wanita itu menyentuh wajahku dan berulang kali bertanya sambil terisak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me Back My Life As Beam!!!
FanfictionDisclaimer: - This story is work of fiction. The story does not depict how the actors/actress live their lives nor does it reflect their personality in real life; - Any similarities of the story to real persons, places, and events is purely coincide...