10. YOU SHOULD KISS HER, NOT ME!

86 6 0
                                    

Dengan bibir bergetar, hanya ada satu kalimat yang mampu keluar dari bibir Beam, "Kenapa?"

Tae menaikan sebelah alisnya mendengar pertanyaan yang lebih terdengar seperti ujaran minta tolong itu.

"Kenapa kita harus melakukan adegan yang tidak ada di script?" ulang Beam lagi, kali ini dengan nada frustasi dan mata memelas, seakan sedang memohon kepada Tae untuk menghentikan semuanya.

Menyadari perubahan raut muka yang Beam tunjukkan, Janean yang berada cukup jauh dari mereka menghela nafas panjang dan berjalan ke arah dua orang pemuda yang tengah berdiri di tengah-tengah seluruh kru.

Dengan pemandangan laut yang indah serta sinar matahari yang mulai meredup, gambar yang akan mereka dapatkan pasti terlihat sangat indah, tapi seindah apapun pemandangannya, keindahan itu tidak akan terpancarkan apabila raut wajah para aktornya terlihat ketakutan, kan?

"Ada apa Tee, apa kau gugup?" tanya Janean, ia bisa melihat keringat yang bermunculan di dahi Beam.

"A-aku tidak tahu ada adegan seperti ini dalam music video" jawab Beam terbata-bata.

Janean menganggukkan kepala, memahami keterkejutan yang Beam rasakan, "Adegan ini tidak akan dimasukkan ke dalam music video kalian. Kami mengambil gambar ini hanya sebagai teaser yang akan kami luncurkan saat pengumuman sub-unit kalian"

"Tapi kenapa kami harus kelihatan seperti berciuman?" tanya Beam akhirnya. Tentu saja ia tahu dalam seni kadang seseorang harus berimprovisasi, tapi ia tidak menyangka improvisasinya akan sejauh ini.

Mendengar pertanyaan Beam yang terdengar putus asa, Janean kembali teringat akan kondisi yang tengah dihadapi. Karena selama ini Tee di hadapannya terlihat baik-baik saja dan mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan, ia lagi-lagi melupakan bahwa ingatan pria itu masih belum sempurna. Berbeda dengan Tee yang ia kenal sebelumnya, tentu saja Tee yang sekarang di hadapannya terlihat keberatan karena harus terlihat berciuman dengan sesama pria.

"Kau ingat foto yang diambil oleh fans kalian?" Beam mengingatnya dengan baik. Namun ia masih belum bisa menarik benang merah antara kejadian itu dengan adegan yang harus ia lakukan bersama Tae hari ini.

". . . Ini adalah keputusan yang kami ambil di detik terakhir karena mengingat hal itu. Kalian berdua tidak berciuman tapi karena angle dan timingnya pas kalian jadi terlihat berciuman, kalau foto dengan konsep seperti itu kami luncurkan secara resmi dari manajemen kita, itu bukan hanya akan meningkatkan promosi lagu baru kalian, tapi juga memadamkan popularitas foto dari incident kalian di taman bermain." jelas Janean panjang lebar.

Akhirnya Beam memahami semuanya, dan setelah mendengar penjelasan Janean yang runut dan masuk akal, sekarang ia tidak punya alasan untuk menolak hal ini. Bagaimanapun juga ada dasar yang kuat mengapa mereka harus melakukan pengambilan gambar ini.

"Oke kita bisa mulai lagi, semua bersiap di posisinya masing-masing" teriak Janean yang kembali ke kursinya yang tepat berada di samping sutradara.

Semua kru pun melakukan hal yang sama, mereka kembali bersiap di posisi masing-masing untuk menghasilkan gambar terbaik, karena jadwal yang begitu padat mereka harus mengambil adegannya hari ini.

Walau masih melihat kecemasan dalam raut wajah Beam, tapi Tae tak punya pilihan lain. Dengan perlahan ia mendekat dan meletakan tangannya di bahu Beam, merasakan bagaimana otot-otot di bawah tangannya menegang, Tae meremas pundak Beam dengan lembut "Calm down, Tee. Adegan ini hanya berlangsung sebentar" bisik Tae.

Ketika sutradara meneriakan kata 'Action!', Tae mendekatkan bibirnya ke arah pipi Beam untuk mengecupnya, namun siapa sangka Beam malah mendorong tubuh Tae dengan kasar sambil menatap balik ke arah Tae dengan sorot mata yang membuat Tae membeku.

Give Me Back My Life As Beam!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang