Tak berlebihan kalau orang bilang dunia terasa indah saat jatuh cinta. Dunia memang tidak serta merta berubah, masih ada bagian yang buruk dan jahat, tapi cinta membuat perbedaan pada cara pandang seseorang tentang kehidupan.
Itu lah yang Tae alami pagi ini. Dunia yang biasanya begitu bising dan serba cepat, pagi ini terasa lain. Hal pertama yang masuk ke dalam pikiran Tae saat ia membuka mata bukanlah daftar panjang jadwal pekerjaan yang harus ia lakukan, namun wajah tersenyum Tee yang akan menyambutnya saat makan malam mereka nanti.
"P'Tae serius gak capek? P'Tae hari ini rekaman variety show, kan?"
Tebakan Tee sama sekali tidak salah. Sejak jam 5 pagi Tae sudah berangkat ke lokasi syuting, kemudian harus berlari ke banyak tempat karena mengikuti game yang ada di variety show, ia bahkan baru menyelesaikan proses syuting saat jam menunjukkan pukul 8 malam, tapi saat mendengar suara Tee mengalun di telinganya, Tae seakan mendapatkan kekuatan lagi.
"Capek, sih, tapi P'Tae mau ketemu Tee malam ini, boleh?", pinta Tae sememelas mungkin, berharap dengan begitu Tee tidak akan menolaknya.
Tee menghela nafas, "oke, tapi Tee yang ke rumah P'Tae, jadi nanti Phi bisa langsung istirahat. P'Tae sudah makan malam? Mau Tee bawakan apa?"
Awalnya Tae menolak tawaran Tee, ia tidak ingin kekasihnya bolak-balik ke apartmennya sendirian, tapi karena Tee bersikeras akhirnya Tae menyerah. Yang penting sekarang ia bertemu Tee dulu, urusan Tee pulang diantar oleh Tae atau menginap lagi di apartemennya bisa diatur kemudian.
Tak sampai satu jam setelah Tae menutup telepon, Tee telah sampai ke apartmennya dan mengatur makanan mereka di meja makan.
Melihat Tee mengatur dua porsi makanan di atas meja membuat Tae mengerutkan alis,"Tee belum makan malam?" Tanya Tae, ia yakin jadwal kerja Tee hari ini tidak terlalu padat, tapi kenapa ia bisa terlambat makan malam.
"Tee sudah ngemil, karena masih lapar Tee sengaja beli dua porsi supaya kita bisa makan bersama. Phi tidak suka makan sendirian, kan?"
Tebakan Tee yang tepat sasaran membuat Tae sedikit malu, sejujurnya ia tidak masalah makan sendirian, tapi kalau hanya ia yang makan padahal ada orang lain di meja makan, Tae merasa tidak nyaman.
Mereka menyantap Shrimp Curry yang Tee bawa sambil mengobrol santai tentang apa yang mereka lakukan hari ini. Padahal Tae dan Tee baru berpisah satu malam, tapi dari pembicaraan yang tak ada hentinya, mereka seakan telah berpisah selama satu minggu.
"Tee pasti suka cafe yang Phi kunjungi hari ini. Permainannya memaksa kami untuk mencicipi minuman yang ada di cafe itu, dan di sana ada banyak jenis teh yang bisa dipilih", jelas Tae sambil menyuap sesendok sup ke dalam mulutnya.
Tee pun tersenyum, "Bagaimana kalau hari libur berikutnya kita pergi ke sana? Kita juga bisa mampir ke toko buku untuk beli novel yang mau Phi baca kemarin" Saran Tee yang disambut anggukan setuju oleh Tae.
Makan malam mereka berjalan dengan menyenangkan. Setelah membersihkan piring kotor dan meja makan, Tae dan Tee pun berpindah ke sofa ruang keluarga untuk melanjutkan obrolan mereka.
Dari pembicaraan yang sebelumnya membahas tentang kegiatan mereka hari ini berubah menjadi pembahasan tentang masa depan. Proyek album baru SBFive yang pasti akan berpengaruh pada keseharian mereka, rencana liburan mereka pada akhir tahun, serta bagaimana menghadapi reaksi orang-orang yang nantinya sadar akan hubungan mereka.
"Kapan kita akan bicara pada P'Jane soal hubungan kita?", bisik Tee yang sedari tadi menggenggam tangan kanan Tae, dan mengeluskan ibu jarinya dengan lembut ke punggung tangan pria itu.
Walau nada suara Tee terdengar biasa saja, namun dari elusan tangan Tee yang melambat, Tae bisa merasakan kekhawatiran kekasihnya, "Bagaimana kalau akhir minggu ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me Back My Life As Beam!!!
FanficDisclaimer: - This story is work of fiction. The story does not depict how the actors/actress live their lives nor does it reflect their personality in real life; - Any similarities of the story to real persons, places, and events is purely coincide...