"Ayah jangan! Kumohon jangan, ini bukan salah Jaemin" pinta Jeno menghampiri Donghae.
"Kau bahkan berani memohon demi laki-laki itu" Jeno hanya menggeleng dengan tatapan memohon pada Donghae.
"Demi langit! Kau menyukai seorang laki-laki, Lee Jeno" geram Donghae menahan amarahnya, Yoona bahkan sudah menangis melihat anak dan suaminya beradu mulut.
"Nak, bagaimana bisa—?" suara Yoona tercekat saat ingin memastikan apa yang barusan didengarnya.
"Aku akan bertanya padanya, apa yang sudah dia lakukan kepada anakku!"
"Tidak Ayah! Ini salahku, bukan salah Jaemin, Ayah!"
"Kau benar-benar tidak waras, Lee Jeno!" Donghae membalikkan tubuhnya berniat meninggalkan ruangan Jeno.
"JENO!"
Pikiran nya sudah pendek dan sangat panik Jeno tidak tahu apa yang harus lakukan lagi. Jeno menjatuhkan dirinya, duduk dilantai dengan kepala menunduk.
"Jenderal Lee, apa yang kau lakukan? Dimana harga dirimu? Aku tidak pernah mengajarkan mu seperti ini" geram Donghae melihat anak nya bertingkah bodoh.
Jeno hanya menunduk dalam, ia benar-benar tak bisa berkata-kata bahkan untuk mengeluarkan suara nya saja terlalu menyakitkan.
Yoona sudah menangis melihat anak semata wayang nya yang bertekuk lutut didepan nya.
"Ayah, maafkan aku. Maafkan anakmu yang berdosa ini, bahkan aku tidak akan termaafkan. Tapi, aku mohon Ayah aku menyukai Jaemin, seorang yang sama sepertiku" lirih Jeno, ia berusaha sekuat tenaga memohon ampun Ayahnya.
"Aku pun tidak sadar Ayah jika ternyata aku memiliki perasaan salah ini kepadanya" Jeno mendongkakkan kepalanya menatap sendu Donghae, Ayahnya yang begitu luar biasa mendidik Jeno.
"Aku tak bisa, Ayah. Ini menyiksaku jika aku harus mengabaikan perasaan ini. Semakin aku mengabaikannya semakin besar perasaan itu" lanjut Jeno bergetar menahan tangis nya.
Donghae hanya menatap marah dan kecewa Jeno sedangkan Yoona sudah terisak melihat anak lelaki nya, Ibu mana yang tak tega melihat anak nya sekacau ini.
"Tidak, Jeno. Tidak ada—"
"Im Yoona!" desis Donghae tajam, membuat Yoona bungkam seketika.
Yoona memang kecewa, anak semata wayangnya harus menghadapi perasaan asing yang dirasakannya. Tetapi, Yoona tidak menyalahkan Jeno pula.
"Kau memalukan, Lee. Mau taruh dimana wajahmu nanti jika kau menyukai seorang lelaki! Tidak ada didunia ini lelaki berpasangan dengan lelaki!" sahut Donghae murka, bahkan napas nya terengah-engah.
"Lalu, perasaan apa yang aku rasakan untuknya, Ayah? Jelaskan padaku!" balas Jeno menatap kedua orangtua nya.
Ia tahu ia sudah mempermalukan dan mengecewakan kedua orangtua nya namun ia bisa apa jika hatinya sudah memilih? Dirinya sudah terlalu jatuh dalam perasaanya. Terlalu dalam hingga Jeno tidak bisa kembali ke permukaan.
"Apa kau bilang?! Beraninya kau!" tangan Donghae melayang ke udara siap melayang tamparan telak kepada Jeno.
"Paman, jangan!" teriak Minhyung. Nafas Yoona seakan berhenti saat Donghae mengangkat tangannya keudara.
Namun niat Donghae gagal karna seseorang sudah menahan tangan nya.
Donghae terkejut niatnya memberi pelajaran kepada Jeno gagal. Mata Donghae jatuh kepada sosok lelaki kurus yang menatap kepadanya.
Jeno dan Minhyung terkejut dengan kedatangan Jaemin yang tiba-tiba dan langsung menahan tangan Donghae.
Jaemin menggenggam lengan Donghae sambil menggelengkan kepala nya meminta agar tidak melakukan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Time | NOMIN [END]
FanficTakdir adalah sebuah misteri. Dia mempertemukan kita dengan caranya. Dan kuharap takdir juga memberikan perpisahan yang indah, Cendekiawan Na. Bertemu denganmu bukanlah sebuah penyesalan melainkan sebuah anugerah, perasaan ini sangatlah berharga. Ja...