Berita eksekusi Jaemin sudah tersebar diseluruh Joseon, tetapi bukti yang diserahkan ke pengadilan untuk menjatuhkan tuduhan pada Jaemin tidak kuat, hukuman tetap dijatuhkan. Jeno geram bukan main.
Bahkan dengan nama besar keluarga Na yang terkenal terpandang, Siwon, Sooyeon, dan Jungwoo tidak bisa melepaskan Jaemin dari tuduhan tidak berdasar, karena kekuasaan Menteri Yoon dan Ibu Suri jauh lebih besar, mereka tidak bisa melakukan apapun.
Donghae dan Yoona pun ikut turun tangan, hati mereka sakit. Sosok Jaemin yang polos dan ceria bahkan tidak pernah ikut campur harus terseret dalam perebutan kekuasaan di Istana.
Keluarga Lee sudah menerima bahkan menganggap Jaemin sudah bagian dari Lee, mengingat betapa jatuh hati Jeno kepada sosok Na Jaemin. Apalagi setelah mengetahui bahwa ternyata Na Jaemin dari keluarga Na yang terkenal itu.
Tidak heran jika Jaemin bisa bersekolah di Sunkyungkwan. Selain harus berotak cerdas faktor ekonomi juga menjadi pendukung, tidak banyak yang bisa bersekolah tinggi. Sunkyungkwan selalu melahirkan sosok-sosok luar biasa.
"Bedebah kolot itu, benar-benar tidak punya hati!" geram Donghae, Yoona dan Donghyuck terus menenangkan Sooyeon yang menangis memikirkan keadaan anak bungsunya.
"Siwon, maafkan aku. Maafkan Jeno, Jaemin harus ikut terseret dalam hal ini" sesal Donghae, eksistensi Jeno di Biro Militer memang sangat terkenal. Tidak heran juga, banyak yang benci dan senang dengan kerja keras Jeno.
Tak memungkiri kedekatan Jaemin akan dimanfaatkan bagi orang-orang serakah untuk menjatuhkan Jeno lewat Jaemin.
"Tidak, Donghae. Saat Jaemin bercerita dia memiliki hubungan dengan Jeno, aku tidak bisa menolaknya. Dia begitu bahagia dengan Jeno" ujar Siwon, mengelus pundak Sooyeon.
"Selama aku melihat pertumbuhan Jaemin, baru kali ini dia tertarik pada seseorang. Bahkan satu hari dia tidak melewatkan untuk menceritakan Jeno pada kami" lanjutnya.
Sooyeon mengusap pelan air matanya yang jatuh "Jaeminku hanya sedang jatuh cinta, mereka benar-benar berdosa menyiksa Jaemin dan Jeno. Mereka hanya dua orang yang sedang jatuh cinta, demi Langit!" kesal Sooyeon.
"Mereka iblis! Jaeminku" tangis Sooyeon kembali pecah, mendengar keadaan terakhir Jaemin yang menyayat hatinya. Jaemin disiksa setiap dia menjawab pertanyaan saat di introgasi.
Donghyuck hanya terdiam dan terus mengusap pundak Sooyeon memberikan kekuatan, walau dirinya pun hancur. Teman dekatnya yang sudah dia anggap adik sendiri kita harus tersiksa atas hal yang tidak dia lakukan.
Donghyuck snagat terpukul saat mendengar Jaemin dituduh menjadi pembunuh Puteri Mahkota. Donghyuck mengenal Jaemin sedari kecil, dia tahu bagaimana sifat Jaemin. Sangat tidak masuk akal jika dialah yang membunuh Puteri Mahkota.
Juga, dendam dengan keluarga Seo. Omong kosong! Keluarga Na hanya beberapa kali bekerjasama dengan keluarga Seo, itupun hanya terhitung jari. Alasan yang sangat konyol! Namun itulah cara kerja istana.
Pintu ruangan terbuka menampilkan wajah tegang Jeno dan Jungwoo. Dengan perlahan mereka masuk dan duduk dihadapan para orangtua. Jungwoo menunduk sedangkan Jeno menatap lurus pada ayahnya.
"Jeno, bagaimana? Apakah kita bisa melepaskan Jaemin dari hukuman?" tanya Donghae.
Jeno menghela napasnya, mengusap gusar wajahnya. Demi langit! Dia sangat lelah, dia baru saja pulang dari perbatasan, pekerjaan dan laporan penyerangan yang tidak berhenti masuk kekantornya, lalu sekarang Jaemin.
Baik pikiran dan batin Jeno terkuras habis, apalagi melihat keadaan Jaemin. Dada Jeno seketika sesak melihat ekspresi Jaemin saat mendengar hukumannya sudah dijatuhkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
In Time | NOMIN [END]
Hayran KurguTakdir adalah sebuah misteri. Dia mempertemukan kita dengan caranya. Dan kuharap takdir juga memberikan perpisahan yang indah, Cendekiawan Na. Bertemu denganmu bukanlah sebuah penyesalan melainkan sebuah anugerah, perasaan ini sangatlah berharga. Ja...