Prolog

27.2K 1.2K 141
                                    

"Plak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Plak..."

suara tamparan terdengar jelas saat itu Ara memegang pipi nya yang terasa panas.

"Akh_" ringis Ara tertahan.

"Papa nampar Ara_?"ucap Ara bergetar ini kali pertama papa nya menampar dirinya demi membela salsa.

"Tampar lagi pa tampar_! Papa gak pernah tau apa yang Ara alami, papa gak pernah tau sakit nya menjadi Ara."

"KAMU EGOIS ARA !!"

"Egois? Papa pernah mikir gak yang egois itu papa bukan Ara!
Ara  capek pa capek papa gak pernah tau gimana Ara berjuang ngelawan diri Ara sendiri."

"Gak smua orang kuat pa, papa udah bikin Ara  hancur pa hiks papa nge hancurin anak papa sendiri bukan fisik tapi mental ara."Ara memukul-mukul kepala nya sendiri meluapkan semua emosi nya.

" Dan untuk Lo,"Ara menunjuk ke arah salsa yang sejak tadi tersenyum puas melihat Ara hancur "Lo udah ambil semua yang gua punya! Karna Lo keluarga gua hancur Gua mati salsa guaaa mati gak berdaya."Ara menyandarkan diri nya ketembok tersenyum hampa menghapus air matanya.

"Lo selalu bikin gua menderita! gak smua yang Lo mau harus jdi milik Lo."Ara berteriak ke arah salsa mengeluarkan semua sakit yang ia rasa.

"Papa orang pertama yang bikin Ara gila, Ara capek kapan papa sadar putri papa ini butuh sandaran pa, dan Lo sa Lo udah mencapai puncak nya gua hancur."

Ara pergi meninggalkan mereka semua sedangkan papa Ara hanya terdiam memikirkan satu demi satu kalimat yang Ara lontarkan.

Vano PraditiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang