Bab.2

10.4K 741 40
                                    

Hari ini adalah hari Minggu, Ara menghabiskan waktu dengan berdiam diri di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini adalah hari Minggu, Ara menghabiskan waktu dengan berdiam diri di rumah.

Ara duduk bersandar di atas kasur nya, menatap kosong seisi kamar nya. Rumah yang begitu sunyi sangking sunyi nya hanya ada suara ayam tetangga yang terdengar.

Tak ada lagi suara bising dalam rumah nya hanya kesunyian yang mengisi, tak ada lagi kepedulian dalam rumah ini.

Tok tok suara ketukan pintu yang sudah jarang dia dengar.

Ara menatap heran siapa yang bertamu pagi-pagi oh ayolah Ara berdoa semoga saja bukan vano sudah bosan dia melihat bentukan vano di mana-mana.

Ara berjalan malas untuk melihat siapa yang datang lalu dia membukakan pintu rumah nya.

Ara mematung sejenak di tempat melihat siapa yang datang air mata nya menetes sendiri, melihat seseorang yang sudah bertahun-tahun lama nya tak pernah ia lihat.

" Papa!" Satu kata keluar dari mulut Ara .

papa Ara langsung memeluk putri nya, yang sudah lama tak pernah ia lihat.

Ara memeluk papa nya sangat erat, sungguh rindu nya tak bisa ia bendung lagi Air matanya tak mau berhenti menatap haru seseorang di depan nya.

Ara mengajak papa nya untuk masuk ke dalam rumah, " apa kabar sayang, mama mana?"

Tangisan Ara semakin menjadi mendengar pertanyaan papa nya.

" Mama, ninggalin Ara pa ...mama udah tenang dan gak pernah liat Ara lagii ara sendirian pa." Ucap Ara dalam tangisan nya, papa Ara mematung di tempat ternyata putri nya selama ini sendirian belajar dewasa dengan ke adaan.

" Maafin papa sayang maafin papa." Air mata papa Ara pun ikut keluar membayangkan betapa hancur nya hati putri nya tinggal sendirian tanpa satu orang pun.

" Papa akan tinggal dengan kamu sayang mulai sekarang."

Satu senyuman tulus kembali terlihat di wajah Ara. kabar yang sangat ia tunggu-tunggu dari beberapa tahun lalu.

" Seriusan pa?" Tanya Ara semangat, dan papa Ara mengangguk mengiyakan, Ara tak menanyakan alasan nya, dia tidak ingin tau yang paling penting sekarang papa nya kembali ke rumah.

Ara memeluk papa nya, sangat kencang pelukan yang telah lama hilang, pelukan yang sangat ia rindukan.

"Assalamualaikum"

Suara orang dari luar Ara mengikuti jejak kaki papanya terlihat seorang perempuan membawa anak kecil di tangan nya.

" Siapa ya?" Tanya Ara ke bingungan.

" Dia istri papa sayang, dan ini adik kamu Kayla." Jelas papa Ara.

Ara terdiam menatap kosong orang di Depan nya, ternyata kenyataan sepahit ini.

Ara hanya terdiam membisu, di sisi lain dia sangat senang bertemu kembali dengan papa nya, namun di sisi lain dia harus menerima kenyataan pahit, bahwa anak papa nya bukan dia seorang lagi.

Vano PraditiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang