"Ra tunggu di sini! Gua ada sesuatu buat Lo." Gio pergi mengambil boneka beruang yang sangat besar." Aaaa gemoi banget untuk gua? makasih."
Ucap Ara sambil memeluk boneka." Makan yang banyak, masak kalah sama boneka." Gio mencubit pipi Ara .
" Tumben Lo baik? " Ara memandang gio dengan intens.
" Serba salah ."
" Lo kalau kangen sama gua, peluk tu boneka ya." Perintah gio. Ara pun mengangguk" pasti dong."
"Kok gua ngerasa Lo bakal ninggalin gua ya GI." Satu kalimat keluar begitu saja dari mulut Ara.
"Gua akan selalu ada jadi bintang nya lasiara putri." Ucap gio sangat kuat.
" Yok.. Ara menarik tangan gio untuk berjalan mengelilingi pasar malam."
Setelah dari pasar malam gio mengajak Ara ke taman sebentar berat sekali rasanya untuk melepaskan Ara malam ini entah mengapa dia juga bingung.
" Pejemin mata Lo Ra." Perintah gio .
Gio pun memasangkan gelang ber lontin bintang. " Wahhhh cantik banget." Takjub Ara melihat gelang di tangan nya.
"Makasih" ucap Ara tersenyum.
" Boleh peluk?"
Dengan senang hati Ara membalas pelukan gio.
" Happy birthday giooooo." Ucap Ara berteriak girang.
" Hah Lo ingat?"
" Semua tentang Lo gak akan pernah gua lupain."
Ara pun mengambil sesuatu dari tas nya .
Ara langsung memasangkan gelang ke tangan gio.
" Makasih ya..... Gua kira Lo lupa, ni hadiah paling berharga." Gio pun tersenyum sangat tulus.
Ara pun bersandar di bahu gio....
" Ni tunggu ya gua ada bawa donat kecil di tas sama lilin satu."
" Happy birthday to giooooo
Happy birthday tiup lilin nya tiup lilin nya ayooooo suami gelap tiup lilin nya." Gio pun meniup lilin nya." Yeeeeeee." Ara bertepuk tangan girang.
" Makasih ya."
" Gua boleh nanya gak?"
Gio pun mengangguk .
" Lo pernah cinta gak sama gua?"
" Lo adalah cinta pertama dan terakhir bagi gua Ra walaupun kita gak akan pernah bisa bersatu, udah gak usah di bahas intinya satu gua cinta sama Lo dan Lo harus nge jagain Ade gua okey." Gio pun menarik hidung Ara .
" Gua kira Lo kesambet ." Kekeh Ara.
" Hhh aneh ya?"
" Tapi gua seneng Lo gini bahagia banget." Ucap Ara sambil menyandarkan ke tubuh gio.
" Jangan pernah tinggalin vano, Lo harus jaga dia, dia rapuh Ra dia gak sekuat yang kita lihat." Lirih gio pelan.
" Gua sayang banget sama dia, apapun akan gua lakuin buat dia ." Ucap gio sambil menghapus air mata nya.
" Gua janji, gua gak akan ninggalin dia "ucap Ara sejujurnya.
" Lo harus cintai dia dengan tulus Ra, hapus perasaan Lo sama gua, gua ikhlas."
" Berat bagi gua ." Ucap Ara jujur, gio adalah cinta pertama nya.
" Gua juga cinta sama Lo Ra, tapi semesta gak ngedukung, cinta kita rumid." Ucap gio benar adanya.
" Berat bagi gua untuk bikin Lo benci sama gua Ra Dan jujur gua jahat sama Lo cuma pengen. Lo benci sama gua. Gua takut gua gak bisa mendam perasaan gua." Jelas gio menatap manik mata Ara.
"Gua ngalah nge hapus perasaan gua sama Lo, ngerubah diri gua demi vano. Sesayang itu gua sama dia ra, gua harap Lo gak nyakitin dia."
"Terjebak antara cinta dan orang yang selalu ada ternyata berat ya GI."
Setelah itu Gio pun pergi mengantarkan Ara pulang, sudah pukul satu malam jalan sangat gelap .
Namanya juga malam ya pasti gelap?
" Raaa !" Panggil gio.
" Kenapa?"
" Peluk gua sebentar."
Gio merasa ini pelukan ternyaman yang dia rasa, berat rasa nya melepaskan semua nya
Begitupun dengan Ara."Gi, hati-hati pikiran gua gak tenang. Gua ngerasa Lo akan pergi jauh banget ninggalin gua."
Ara pun memeluk gio, " jaga diri baik-baik ya gua pulang dulu." Pamit gio .
" Makasih ya." Ara pun melambaikan tangan nya .
Gio melajukan motornya untuk segera ke rumah sakit melihat ke adaan vano, hati nya sangat gelisah memikirkan vano.
Brukkk............Suara benturan sangat hebat.
Wajah gio memerah beberapa detik, darah terus saja mengalir di kepalanya. Perlahan rasa sakit itu menghilang dan Seketika pemandangan gio kabur dan gio pun memejamkan mata nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vano Praditia
Short StoryPecinta broken home yaudah baca;) Ara berjalan kesetiap ruangan melihat tempat di mana dia tidur bersama dengan vano " Lo tega ninggalin gua sendiri di kerapuhan gua Van." Ara mengambil gunting di meja dan melihat ke arah cermin "Gua udah gak punya...