Terlalu banyak luka dalam cerita ini.Sudah 13 tahun berlalu vano tinggal bersama keluarga?
Keluarga entah la dalam pikiran vano ini hanya neraka bagi nya.Plak!
" Di baikin malah ngelunjak!
Mau kamu apa vano,!"Cacian dan makian sudah menjadi makanan vano sehari-hari , apapun yang dia lakukan gak akan pernah bisa menghilangkan kebencian bagi mama dan papa nya.
" Ma, pa kalian kenapa sih, nyakitin vano Mulu dia Ade aku ma" ucap gio kesal melihat semua perlakuan mama nya.
" Jangan pernah kamu Anggap dia Ade kamu, dia cuma anak jalang gio." Ucp mama gio dan pergi ke kamar. Selalu terbayang-bayang dalam benak nya tentang perselingkuhan yang sudah lama usai.
" Jangan sedih, Abang selalu ada buat vano." Ucap gio menepuk bahu vano sambil tersenyum.
Vano berlari ke kamar nya, menangis hati nya se akan sudah mati rasa dengan semua ketidak Adilan ini.
Bahkan keluarga vano, memalsukan semua identitas nya, setiap orang bertanya tentang diri nya orang tua nya hanya menjawab.
" Ini anak pembantu saya jeng, ibu nya udah meninggal jadi kasian ya kita rawat?"
Bayangkan sesakit apa tidak pernah di anggap oleh keluarga sendiri.
Keluarga yang di anggap sebagai rumah, ternyata rumah itu yang menghancurkan ku.
Vano telah mengidap gagal ginjal semenjak kelas 2 SMP, hanya gio yang tau smua itu gio membelikan obat untuk vano, gio sudah berusaha berbicara kepada papa dan mama nya namun tidak ada seorang pun yang percaya.
" Dia itu cuma caper, gak usah di dengerin." Ucap mama dan papa gio, gio pun menggeram kesal melihat perlakuan papa nya.
Bug satu pukulan mendarat di pipi papa gio " ingat dia darah daging papa." Ucap gio dan langsung pergi.
" Gioo dah berani kurang ajar kamu sama papa ya." Ucap papa nya murka namun gio tak mendengarkan nya.
Setiap hari gio, menyisihkan uang jajan nya untuk membelikan obat vano tiap bulan, vano sangat bersyukur memiliki gio.
Vano juga memiliki uang jajan, tapi ya bisa kalian perkiraan lah jajan vano dan gio sudah pasti jauh berbeda.
"Minum obat nya" satu kata yang tak kan pernah vano lupakan.
" Kamu ini anak nakal vano, anak gak berguna lihat nilai kamu lihat, sangat jauh dengan gio emang gak ada guna kamu hidup."
Hinaan terus menerus bergema di telinga vano, sedangkan vano hanya terdiam mendengar semua ucapan pahit itu.
Sekarang vano tengah duduk melihat indahnya malam dari jendela kamar nya, semua topeng dan senyuman nya telah ia lepas dan hanya ada air mata .
Setelah menerima lapor, mereka keluarga harmonis tengah pergi makan malam tentang vano?
Mana mungkin dia hanyalah kesialan dalam keluarga ini .
" Ma pa, vano boleh ikut gak?"
" Jangan mimpi, udah ceplok aja telor sana."
Vano pun hanya tersenyum dan pergi menjauhi mereka, vano juga ikut senang melihat nilai gio yang telah mencapai peringkat satu, walupun dia juga mendapatkan peringkat namun itu semua tak berarti apa-apa bagi mereka.
" Kenapa hidup gak pernah adil, kapan aku merasakan kehangatan keluarga, akan capek ya tuhan berpura-pura baik-baik saja ."
Vano pun tertidur namun
" Van Van bangun ." Ucap gio." Selamat ya atas nilai nya, ni ada kado untuk kamu." Ucap gio sambil tersenyum.
Terlihat gantungan tas bergambar bintang dengan cepat vano kecil mengambil nya dan langsung memasangkan di tas nya.
" Yeee punya kita sama ." Ucap vano dan memeluk gio.
Vano pun memasangkan gelang hitam dari benang yang ia buat untuk gio.
" Ini gak akan pernah gua lepas." Ucap gio dan pergi meninggalkan vano ke kamar nya.
"Ingin bersuara atas ketidak Adilan nya hidup. Tapi aku sadar aku hanyalah manusia bisu yang tidak pernah bisa berbicara."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vano Praditia
Truyện NgắnPecinta broken home yaudah baca;) Ara berjalan kesetiap ruangan melihat tempat di mana dia tidur bersama dengan vano " Lo tega ninggalin gua sendiri di kerapuhan gua Van." Ara mengambil gunting di meja dan melihat ke arah cermin "Gua udah gak punya...