bab.29

4K 286 8
                                    

"Ra Lo wajib jadi tuyul!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra Lo wajib jadi tuyul!."
" Hah gimana-gimana?" Tanya nya heran.

" berjuanglah seperti tuyul gak kelihatan, gak caper, gak banyak bacot tapi hasil nya jelas eakkkkk."

" Babi emang ." Ara langsung mencubit vano geram.

" Ngepet yokkkk!" Ajak nya santai.

" Lo jadi babi, gua jaga lilin," ucap vano .

" Ajaran sesat." Ucap Ara jengkel.

" Nanti kalau uang nya dah banyak gua matiin deh lilin nya whhaha lo jadi babi Ra." Ucap vano dengan tawa nya.

" Emang dasar ni manusia gak sehat." Ucap Ara sambil beristighfar.

" Ihhh gemes banget sih bini gua."

Ara pun mencubit pipi vano geram " sadar .... Jangan sesat gak ada uang nyopet."

" Sama aja, " ucap vano sadar .

Vano dan Ara pun duduk sambil menonton tv bersama.

" Ra....Ra apa bedanya kamu sama cincin?"

" Gak tau dan gak mau tau, udah diem mo nonton ne."

" Cepetan Ra jawab gak tau ?"

" Gua sambit juga lu Van."kesal Ara.

" Gak tau vano!" Ucap Ara berusaha tersenyum paksa .

" Kalau cincin melekat di jari, kalau kamu melekat di hati aku eakkkkk ."

" Baper ne baper ehem."vano pun mencuil pinggang Ara.

" Whahaha dasar lu kadal ."
Ara pun menggelitiki pinggang vano.

" Whahahha berhenti Ara, gua beliin martabak telor ne."

" Whahah nyogok lu ye." Ara pun berhenti menggelitiki vano.

" Alhamdulillah, ni babon sadar jga ." Ucap vano menarik hidung Ara.

Setelah capek becanda tak jelas mereka berdua tidur, dengan nyaman nya karna besok pagi akan sekolah.

Ara dan vano telah duduk rapi di kelas karna jam pelajaran akan segera di mulai.

" GI woii." Panggil Ara.

" Apa?"

Ara pun duduk di sebelah gio .

" Lo mau gak jadi suami gelap gua?" Tanya ara sesat.

" Gak waras." Ucap gio dingin.

" Seriusan ni, tawaran yang menggiurkan." Ucap Ara sambil tersenyum.

Gio pun ikut tersenyum ini pertama kali nya Ara melihat gio tersenyum sedang berbicara dengan nya.

Pupus harapan Ara, ternyata gio sedang tersenyum kepada Dono, karna memakai celana terbalik.

" Anjing manis banget laki gua." Ucap Ara dalam hati memandang gio.

" Lo ngapain masih di sini, simpen tawaran Lo gua gak minat." Ucap gio dan pergi duduk di sebelah Dono menjauh dari Ara.

" Hihihi suami gelap." Ucap Ara sambil membentuk tangan nya berbentuk love.

Gia pun langsung memegang kening Ara.

" Panas." Ucap nya santai.

Mereka semua mencatat materi yang di berikan ibu lili, ibu lili adalah guru paling semok di SMA merah putih.

" Ada kang bakso makan lilin!"

Cakep!

" Hy Bu lili mau gak aku halalil." Ucap Devan sambil tersenyum malu.

" Astagfirullah bukan temen gua😭." Ucap Galang sambil menutup telinga nya.

" Cieeeeeee ." Goda semua siswa.

" Devan-devan ada -ada aja." Ucap Bu lili sambil terkekeh.

" Seriusan ni buk, ibuk itu istri idaman saya."

" Ahay Van, noh liat body nya aduh." Girang Devan dan vano.

" Behhh kalah bini gua."

" Hah Lo dah nikah?" Kejut Devan dan Galang.

" Nohhh bini gua." Ucap vano menunjuk Ara.

" Balik sekolah vano kita Bawak ke dukun." Sepakat Devan dan Galang.

"Satu sekolah aja udah tau. Gua paham kok otak Lo gak sampe." Vano pun tersenyum ke arah mereka berdua.

"Bahkan jika itu palsu, terimakasih telah membuat ku merasa paling penting dalam hidup mu."

Vano PraditiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang