#Lembar15: Gadis Abu-Abu

420 65 6
                                    

"Assalamualaikum" ucap seseorang ketika memasuki kediaman Abi yang tenang dan tentram.

"Walaikumsalam" jawab si bungsu yang sedang goleran di ruang tengah sembari menonton tv.

Si tamu menghampiri Raka yang masih fokus menatap tv-nya. Bahkan tanpa ia menoleh, laki-laki itu sudah tau siapa yang datang.

"Kenapa?" tanya Raka.

"Nggak apa-apa, bosen di rumah" jawabnya. Tentu saja itu si tetangga yang tidak lain tidak bukan adalah sulungnya Ibun.

Raka tak menjawab, ia masih menonton kartun upin ipin episode terbaru, yaitu kain merah ipin yang hilang.

"Mas Estu mana? Mau denger dia nyanyi" tanya Jehan menilik dapur dan kamar Mahestu.

"Ngaji sama Abi" jawab laki-laki itu lagi.

Memang, samar-samar terdengar suara merdu orang mengaji dari ruang shalat. Sudah taukan kalau nilai agamis Ayah Raka itu tinggi. Dua anaknya bahkan diajarkan menjadi hafizh. Selepas manghrib, dua anaknya akan bergantian mengaji sampai nanti masuk waktu isya.

"Lo udah?"

"Belum"

Jehan mengangguk lagi, ia ikut rebahan bersama Raka yang memakai sarung dan kopiah. Ia hanya memakai kaus oblong putih sebagai atasannya. Udah kaya suamiable gitu. Cocoklah buat jadi bahan halu.

"Raka" panggil seseorang membuat si pemilik nama maupun bukan menoleh ke sumber suara.

Raka mengangguk kemudian menuju ruang shalat. Mahestu yang baru saja menyelesaikam hafalan satu juz nya duduk disebelah Jehan. Laki-laki itu juga sudah membuka sarungnya hingga menyisakan celana pendek di atas lutut.

"Mas, nyanyi dong" pinta Jehan saat Estu ikut menikmati acara televisi.

"Boleh" balas Estu kemudian meraih gitar yang tersandar di sudut ruangan.

Laki-laki itu memangku gitar berwarna coklat yang dulu milik Abi. Satu petikan dua petikan hingga akhirnya suara merdu Mahestu Yudha Negara terdengar juga. Suara yang sangat Jehan suka karena bisa mengalihkan separuh dunianya. Andai Mahestu itu jomblo, mungkin udah Jehan gebet dari lama. Tapi, gadis itu selalu berpegang teguh pada pendirian 'nggak dapet abangnya, adeknya juga gapapa'. Eh sayangnya, salah satu dari mereka juga bukan hati yang Jehan cari pasangannya.

Rindu aku melihat
Binar matamu itu
Gugup 'ku tak tersenyum
'Ku tak percaya

Lagu ini, lagu kesukaan Ibun. Setiap memasak selalu nyanyiin itu. Kadang cuma sebait, kadang full dari awal sampai akhir.

Tak pernah 'ku melihat
Sepasang kelembutan
Selembut mata itu

Haiyaiyaiyaiya ...

Saat bait haiyaiyaiya dinyanyikan, ada seseorang yang menyahut. Itu Umi dari dapur yang entah sedang apa. Mungkin menyiapkan makan malam.

"Umi tau lagu ini?" tanya Estu menghentikan nyanyiannya.

"Taulah, lagu lama mana mungkin Umi nggak tau" balas Umi dari dapur.

"Loh, bukannya yang nyanyi Stephanie Poetri, ya? Itu loh, yang nyanyi i love you tiga ribu"

"Bukan, yang nyanyi mah Titi Dj" balas Umi lagi masih dari dapur.

"Tapi Mas taunya Stephanie Poetri kok"

"Stephanie itu anaknya Titi Dj, Mas"

"Loh, emang iya?!"

"Kamu tuh sering nyanyi tapi nggak tau siapa penyanyi aslinya"

Querencia✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang