Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, karakter dll itu hanya kebetulan. Semua cerita di akun ini murni hasil pemikiran dan ide aku. Makasih.✨
"ALIN PULAAAANG!"
Wanita paruh baya cantik dengan baju rumahan itu menuruni tangga. Menutup sebelah telinganya saat Alin berteriak di dalam rumah yang megah dan mewah bernuansa putih itu.
"Kak, kebiasaan teriak terus. Ini bukan hutan ya!"
Tanpa menjawab, Alin langsung duduk di sofa depan TV. Mengikat rambutnya asal kemudian berbaring untuk bermain hp.
"Mami udah ada rekomendasi tempat nih buat birthday party kamu nanti. Kamu pilih sendiri ya." Mami menunjukkan beberapa foto di layar iPadnya membuat mata Alin berbinar, "Seriusan nih jadi di Bali, Mam?"
"Iya dong, masa di Jakarta terus. Bosen kan pasti?"
Alin langsung memeluk Mami erat. Bersyukur mau menyiapkan pesta ulang tahunnya yang masih cukup lama itu.
"Makasihhh..."
"Iya, sama-sama. Berarti nanti undangan temen-temen kamu sekalian kalian liburan ke Bali, oke?"
"Siap, nyonya!"
Tiba-tiba Alin teringat sesuatu. Langsung saja bangkit dan mencari keberadaan Bi Mirna, asisten rumah tangga yang sudah menemaninya sejak kecil.
"Bi Mirna mana, Mam?"
"Ada, lagi nyetrika baju."
Alin pun langsung ngacir mencari keberadaan Bi Mirna yang sedang menyetrika baju di belakang.
"Bi, Alin ada sesuatu nih." ucap cewek itu sambil menyembulkan kepala di ambang pintu.
"Apa, Non?" jawab Bi Mirna sabar.
"Nih, aku tadi abis dapet endorse tas. Kalo di liat-liat cocok buat Bibi. Jangan lupa di pake ya." Alin menyodorkan tote bag ungu berisi satu tas cantik kepada Bi Mirna.
Bi Mirna yang bukan cuma sekali mendapat ini hanya bisa menghela napas. "Sayang atuh, Non. Mending dipake Ibuk aja." gumamnya, melihat tas cantik yang terbilang cukup mahal itu.
"Ihh, gak papa. Mami tasnya udah banyak lagi, ini juga gak seberapa." jawab Alin.
"Makasih ya. Semoga kariernya Non Alin makin sukses, followersnya makin nambah terus bisa dapet uang banyak." doa Bi Mirna sambil mengelus lembut rambut Alin.
"Aamiin..."
DUGH!
Baru saja berdoa tiba-tiba Alin udah ketiban sepatu. Mengelus kepalanya yang sakit karena sepatu melayang itu.
Langsung saja Alin menatap tajam si pelaku yang ternyata Chika. Cewek tembem berkuncir miring itu menatap Alin penuh peperangan.
"Gila lo! Kalo kepala gue pecah gimana?" bentak Alin keras membuat Bi Mirna langsung menutup telinga sambil menghela napas sabar.
"Lo yang gila ninggalin gue di sekolah. Tau gak, gue nungguin lo setengah jam! Kalo aja Gisel gak nebengin gue, bisa lumutan gue nunggu lama di sekolah!" omel Chika, penuh emosi.
Chika itu adik Alin yang baru saja masuk di SMA Angkasa. Maka dari itu Alin sedikit malas harus satu sekolah dengan adik gilanya ini. Sebab mereka tidak pernah akur.
Mami yang masih memakai baju mandi itu pun keluar. Menatap dua anaknya dengan tampang galak.
"Siapa yang ngajarin lempar sepatu di dalem rumah? Kalo main lempar-lempar mending di depan komplek sana sama anak tetangga!" omel Mami, ikutan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selebgram [end]
Teen Fiction-Angkasa Series 3 "Gue gak suka sama cewek yang kebanyakan gaya!" Selain selebgram, profesi Alin di sekolah sebagai admin akun gosipnya Angkasa membuatnya semakin populer. Alin juga tidak segan-segan memberi pelajaran kepada siapa pun yang berani me...