menerima pp/endorse harga bestie☺️💫
"Dih, ngakunya setia. Cewek setia tuh gak ada yang ninggalin cowoknya pada saat masa sulit." sindir Alin sengaja dengan suara keras saat Jessy dan teman-temannya lewat di depan kelas mereka. Jenny yang sedang mencuci tangan jadi ikutan. "Udah di treat like a queen juga, kok malah gak tau diri!"
Namun yang disindir kali ini hanya diam. Mempercepat jalannya dan langsung memasuki kelasnya. Tiba-tiba Fero jadi menyela agar Alin dan Jenny berhenti menyindir Jessy seperti itu. "Ah elah, udah-udah. Apaan sih lo berdua."
Alin yang tak terima jadi mendelik kaget. "Heh, kunyuk! Lo tuh ditinggalin gitu aja sama tuh cewek setengah bule. Bisa-bisanya lo belain?"
Fero hanya mendengus dan menyugar rambutnya. "Udah lah, Lin. Wajar kali, mungkin karena gue udah gak punya apa-apa. Dia malu kali pacaran sama anaknya koruptor kayak gini."
Alin menggeleng lagi dengan tak terima. "Eits, gak bisa gitu lahh. Berarti tuh cewek gak tulus sama lo!"
"Nah, setuju! Baru kali ini gue setuju sama pendapat mak lampir." sahut Alan yang awalnya acuh sedang minum pop ice itu.
Nathan dan Gara yang berjalan dengan santai dari kejauhan hanya mengamati Alin dengan diam. Gara juga tidak bisa bertindak apa-apa, untuk saat ini ia netral. Disisi lain, Fero adalah sahabatnya dan Jessy juga sahabatnya sejak kecil. Tak ada yang bisa disalahkan dari hubungan mereka berdua. Jessy melakukan itu pasti ada alasan yang membuat dia harus rela menyudahi hubungannya dengan Fero. Padahal setelah bersama Jessy, Fero jadi pensiun ganti-ganti pacar. Cowok itu begitu tulus dan menyayangi Jessy dengan segala sifat dan ulah di masa lalunya.
"Tuh liat, cewek lo ngomel-ngomel." ujar Gara kepada Nathan membuat cowok dengan ekspresi datar itu mengamati Alin dengan seksama yang sedang mengomel di depan kelas.
"Dah lah, percuma lo nasehatin orang bucin tuh gak ada faedahnya, Lin." kata Jenny sambil melirik Fero.
"Gini aja, daripada ribut sendiri. Mending kita bikin jedag jedug aja." usul Alan dengan semangat membuat Alin melotot geram. "Gak masuk akal! Gue masuk kelas, bye!"
Dengan langkah lebar Alin pun langsung masuk kelas dengan wajah sebalnya. Sementara Sasa yang sedang mengerjakan tugas di bangkunya hanya menggeleng.
"Kenapa sih ngomel mulu?" tanya Sasa, cewek berponi itu masih sibuk dengan buku dan pulpennya. "Noh liat, si Fero dibilangin sejuta kali pun masih aja belain Jessy! Emang ya, cinta tuh bikin buta. Gak bisa bedain mana yang tulus mana yang modus."
Sasa hanya terkekeh saja. "Udah lah biarin, kita sebagai temen yang penting udah ingetin."
Dipuncak kekesalannya, tiba-tiba Alin merasakan puncak rambutnya dielus tangan. Cewek itu langsung menoleh cepat dan mendapati Nathan yang tersenyum manis di depan bangkunya sambil mengulurkan susu kotak rasa stroberi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selebgram [end]
Teen Fiction-Angkasa Series 3 "Gue gak suka sama cewek yang kebanyakan gaya!" Selain selebgram, profesi Alin di sekolah sebagai admin akun gosipnya Angkasa membuatnya semakin populer. Alin juga tidak segan-segan memberi pelajaran kepada siapa pun yang berani me...