Selebgram [end]

57-Netflix and Chill

JANGAN LUPA RAMEIN VOTE KOMEN YA BESTIE KU LOVE YOUU!!!

.
.
.

Ceritanya ini Nathan yg buat, Alin yg minum
(・ω・)

"Hah, nyoba apa?"

"Jadi pacar gue."

Sendok yang Jenny pegang langsung berhenti di udara, bersamaan dengan itu, suara hujan yang turun sudah mulai reda kemudian berhenti. Cewek dengan rambut sebahu itu mengerjap pelan membuat Davin menahan tawanya kemudian terkekeh geli.

Krik

Krik

Krik

"Enggak-enggak, bercanda Jennn!" kata Davin dengan heboh mengibaskan tangannya membuat Jenny bernapas lega.

"Ah, kirain. Hampir aja gue gak nafsu makan," balas Jenny sambil terkekeh pelan.

"Yakali gue naksir sama lo, friendzone dong kita," ucap Davin sambil nyengir.

Jenny hanya tertawa saja kemudian menyendok makanannya dengan santai. Davin yang duduk di depannya hanya menatap lekat wajah Jenny kemudian tersenyum tipis dan menundukkan kepala.

Mengingat kejadian semalam membuat Jenny kepikiran. Tapi sebisa mungkin ia menepis pikiran tersebut dan beranggapan jika Davin benar-benar hanya bercanda. Jika pun itu benar, ia tidak mau melukai perasaan temannya sendiri, untuk kesekian kalinya.

Siang ini bertepatan dengan jam istirahat kedua. Biasanya Jenny akan menghabiskan waktunya untuk makan siang di kantin karena ia sangat jarang membawa bekal ke sekolah.

Ditemani dengan sepiring lontong sayur dan segelas es teh manis, ia duduk santai sendirian di meja kantin paling pinggir sambil sesekali bermain ponselnya. Hingga tiba-tiba, dua lembar tiket dengan dominasi warna hijau putih tersebut berjejer di mejanya membuat cewek dengan rambut sebahu tersebut mengerjap kaget.

"Hindia konser seru kamis nanti. Mau nonton bareng?"

Tidak ada yang bisa Jenny lakukan selain meneguk ludahnya sekali. Sosok cowok berjambul dengan seragam sedikit berantakan tanpa dasi ini tersenyum lebar di depannya.

"Tiketnya cepet sold out, ini aja gue jastip ke temen," kata Regan kemudian.

Menahan napas.

Kali ini Jenny hanya bisa menahan napasnya setelah mereka berdua menjadi asing untuk beberapa saat yang cukup lama.

Haruskah ia senang kali ini?

Regan terkekeh pelan sambil mengusap hidungnya. "Heh, gue ngajakin nih. Mau enggak?"