Sebelum baca jangan lupa kasih vote dan komentar di tiap partnya yaa biar aku cepet update part selanjutnya💖
Happy reading luv😘"Oke, gue salah. Gue gak terbuka dan gak mau jujur sama kalian. Gue takut dibully, apalagi kalo temen-temen gue bakal pergi termasuk kalian, di saat mereka tau keadaan gue gak kayak dulu lagi. Disisi lain, gue juga takut kalo Chika dibully dan gak punya temen. Secara dia masih kelas 10. Kalian tuh gak tau rasanya jadi gue!"
Alin menjelaskan dan menceritakan semuanya panjang lebar pagi itu ketika ia langsung di sidang oleh sahabat-sahabatnya di belakang sekolah.
"Ya gak mungkin lah, Lin kita bakal kayak gitu." jawab Sasa heran sendiri.
"Justru kalo lo bilang dari awal siapa tau kita bisa bantu malahan." tambah Alan.
Alin masih diam. Nafasnya naik turun. Cewek itu lelah, bahkan penampilannya ke sekolah hari ini tidak rapi dan hanya seadanya karena semalaman memikirkan banyaknya komenan hujatan dan juga memikirkan perasaan Nathan setelah kejadian semalam.
"Kita tau perasaan lo. Gue juga tau rasanya, bahkan lebih parah. Tapi liat, kalian semua gak ada kan yang pergi ninggalin gue? Bahkan lo semua masih temenan sama gue." ujar Fero membuat mata Alin berkaca-kaca menahan tangis sejak tadi. Sasa dan Jenny yang ada di sebelahnya langsung mengusap punggung Alin, menenangkan.
"Tapi Jessy ninggalin lo, Fer. Gue takut kalo Nathan bakal ninggalin gue juga. Gue udah banyak salah dan bohong ke dia selama ini."
Sasa, Jenny, Gara, Alan, Fero dan Davin semuanya disana. Kecuali Nathan. Cowok itu entah kemana, sejak tadi belum menampakkan diri. Alin rasa Nathan sangat kecewa sekarang.
Alin masih terisak tangis. "Berat banget... Bahkan gue gak pernah mimpi bisa jadi kayak gini sekarang."
Gara yang sejak tadi diam mendengarkan hanya menghela napas pelan dan bangkit dari duduknya. "Oke, sekarang kita masuk kelas kayak biasa. Lin, lo gak perlu takut bakal di hujat, karena disini kita akan terus ada disamping lo."
"Soal Nathan, percaya deh kalo dia gak bakal kayak gitu. Kita temenan sama Nathan dari kelas 11, kita tau sendiri kan dia kayak gimana." kata Sasa menambahkan.
"Thanks ya, semuanya." jawab Alin dengan suara pelan sambil mengusap airmata.
"Kali ini kita maafin, tapi lain kali kalo lo nyimpen masalah sendirian kayak gini lagi.... Hemm, awas aja!" ujar Alan dengan galaknya membuat Alin terkekeh dan menabok cowok tengil itu.
🎭🎭🎭
"Aduhh, si anak sultan jadi kere beneran ternyata."
"Otw ganti android nih bau-baunya. Hahahaha!!"
"Pantes sih sekarang dia sering naik motor ke sekolah."
"Emang mobilnya udah dijual ya?"
"Terus bayar spp sekolah pakek apa dong sekarang? Atau jangan-jangan ngajuin beasiswa tidak mampu. Ups, sorry..."
"Udah waktunya di preloved nih sepatu sama tas brandednya."
"Iya tuh, Lin... Lumayan buat nyicil bayaran sekolah sama beli skincare!"
Alin mengepalkan kedua tangannya kuat. Menahan emosinya selama berjalan di koridor menuju kelas. Ia sekarang sendirian sebab Alin baru saja dari toilet untuk mencuci wajahnya yang nampak kusam dan lelah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selebgram [end]
Genç Kurgu-Angkasa Series 3 "Gue gak suka sama cewek yang kebanyakan gaya!" Selain selebgram, profesi Alin di sekolah sebagai admin akun gosipnya Angkasa membuatnya semakin populer. Alin juga tidak segan-segan memberi pelajaran kepada siapa pun yang berani me...