PURPLE WEDDING

88 6 4
                                    

Author pov

" banyak yang harus kita bicarakan setelah ini?" cetus Aca pada Bintang saat akan memulai makan malam. Bintang hanya mengangguk dengan tegang.

Setelah perjamuan itu selesai mereka semua kembali ke kamar masing2, dan Aca kembali bersama Bintang dengan acuh.

Sesampai di kamar Aca ke kamar mandi dan berganti piyama tidur nya. Segera mengambil rokok dan menghisap nya di balkon kamar.

Bintang berganti baju, dan menemaninya di sana.

" Bin kita belum bicara lebih serius kalo sampai malam ini kita lanjutin dengan pertunangan seperti tadi.! Lo gegabah!"

" gegabah? Gua nunggu moment ini 10 tahun Ca, tega banget lo ngomong gitu? Trus kenapa lo trima pertunangan gue?"

" apa mungkin gue permaluin orang yang gua sayang di depan semua? Mereka semua tau gue cinta ma lo apa iya gue mungkin buat nolak? Tapi Bin orang tua lo udah ultimatum lo. Pikir gue kita kudu selesaiin dengan orang tua lo buat.."

" buat gue bisa pisah lagi dari lo dan berangkat ke Berlin lagi? Ca orang tua gue bukan orang yang bisa di nego. Gue 10 tahun ini sudah kasih dan ikut dengan apa yang mereka mau. Dan saat nya gue buat tentuin jalan gue sendiri! Atau lo ga yakin buat hidup bareng sama gue?"

" bukaan! Gue takut akan terjadi hal yang tidak di inginkan kalo mereka melakukan hal buruk ke lo nantinya."

" Aca, dengan pilihan ini mereka sudah membuang gue dari daftar nama keluarga besar gue, dan gue ga kebangga an untuk terus berada dalam keluarga gue kalo gue ga bahagia dan hidup selalu di kendalikan! Oiya 1 lagi gue udah bilang bahwa lo udah hidup sendiri dan ga berhubungan lagi dengan keluarga lo jadi ga ada yang mereka bisa ancam dari lo! Kayak yg mereka lakuin dulu!"

" ya allah Bin... Gue ga tenang pertunangan dalam kondisi begini! Gue takut orang tua lo makin murka.!"

"Udah dong sayang gue ga mau lo kayak gini. Walaupun ini ga mudah apa lo ga punya semangat buat jalanin ini bareng gue? Kita tata semua di Jogja yaa."

Aca sangat gelisah dalam pembicaraannya dengan Bintang. Bintang memeluk dan menenangkannya, dia menyentuh pipi Aca dan ingin memberikan 1 ciuman di bibir Aca.

Saat bibir mereka berpagut Aca dengan mengejutkan menjauhkan dirinya dari Bintang,

" Ca lo kenapa sayang?, sejak awal kita bertemu gue belum pernah berdekatan dengan lo, gue juga ga pernah bertingkah aneh2, sampai malam ini lo resmi jadi tunangan gue apa ga boleh gue kecup bibir lo?"

Aca hanya menggeleng seperti ketakutan dan langsung menutup wajah nya. Bintang meminta maaf dan makin panik saat melihat Aca menangis.

" sayang lo kenapa?? Sesalah itu ya gue cium lo sampe lo nangis?"

" Bin, gua mau selesain sekarang juga semua masalah yang harus nya di bahas! Ada 1 yang kudu lo tau sebelum lo lanjutin pertunangan ini.!"

" maksud lo apa si??"

" gue ga mau ada rahasia sebelum kita melangkah lebih serius lagi Bin!" air matanya terus mengalir.

" apapun itu, crita aja Ca gue bakal dengerin.!"

" gue.. Gue ga sesuci yang lo pikir Bin... Ga separah itu kehidupan gue 10 tahun dalam kesendirian. Bin...!"

" lo pernah punya pacar?" tanya Bintang datar sedikit sinis

" enggak. Gue belum sampai jadian dengan dia Bin. Tapi.... Gue terjerumus malam itu Biiinn...." tangis nya makin pecah

" maksud lo apa? Dia cewe juga?"

Judul standar - Bulan Yang Mencari BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang